Kompas TV internasional kompas dunia

Gereja di Nigeria Kembali Diserang, Jemaah Dibunuh dan Diculik, Pasukan Keamanan Kalah Sigap

Kompas.tv - 20 Juni 2022, 05:48 WIB
gereja-di-nigeria-kembali-diserang-jemaah-dibunuh-dan-diculik-pasukan-keamanan-kalah-sigap
Pembantaian di Gereja St Francis, Owo, Nigeria terjadi pada Minggu (5/6/2022), 40 orang dilaporkan tewas. Dua minggu berselang, kembali terjadi penyerangan dan penculikan di gereja wilayah Kaduna pada Minggu (19/6/2022).  (Sumber: AP Photo/Rahaman A Yusuf)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Iman Firdaus

ABUJA, KOMPAS.TV - Kelompok bersenjata menyerang dua gereja di Kaduna, Nigeria pada Minggu (19/6/2022) waktu setempat. Kejadian itu hanya berjarak dua pekan dari pembantaian gereja di Owo yang menewaskan 40 jemaah.

Dua gereja yang diserang pada Minggu adalah Gereja Baptis Maranatha dan Gereja Katolik St. Musa. Keduanya berlokasi di daerah yang sama. Tiga orang dilaporkan tewas, sementara lainnya diculik oleh keompok penyerang.

"Sebelum jemaah memperhatikan, mereka sudah menerornya, beberapa mulai menyerang di dalam gereja, sementara yang lain melanjutkan serangan ke daerah lain," ungkap warga setempat, Usman Danladi, pada Associated Press.

Danladi menambahkan sebagian besar korban penculikan berasal dari gereja baptis, sementara tiga korban terbunuh adalah jemaah gereja katolik.

Baca Juga: Pembantaian Etnis di Ethiopia Tewaskan Lebih dari 200 Warga Sipil

Pemerintah negara bagian Kaduna menerangkan kelompok penyerang meneror desa-desa menggunakan sepeda motor, dimulai dari Ungwan Fada, berlanjut ke Ungwan Turawa, sebelum akhirnya ke Ungwan Makama dan Rubu.

Asosiasi Kristen Nigeria mengutuk serangan itu dan mengatakan gereja-gereja di Nigeria telah menjadi target kelompok bersenjata.

"Sangat disayangkan ketika kita belum keluar dari masa berkabung atas mereka yang terbunuh di Owo dua Minggu lalu, kini terjadi lagi di Kaduna," ungkap Pendeta Adebayo Oladeji. 

"Ini terus berulang," tandasnya.

Bererapa waktu terakhir, terjadi serangan yang menargetkan daerah pedesaan di wilayah utara Nigeria. Kelompok bersenjata yang mengendarai sepeda motor sering tiba di ratusan di daerah, ketika pasukan keamanan Nigeria kalah jumlah dan kalah senjata. 

Polisi membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk melakukan penangkapan. Kelompok penggembala suku Fulani kerap dituduh sebagai pelaku. Suku nomaden itu telah terjebak konflik dengan warga lokal akibat keterbatasan akses sumber daya air dan tanah.

Baca Juga: Spanyol Hadapi Kebakaran Hutan di Tengah Gelombang Panas Ekstrem



Sumber : AP

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.