Kompas TV nasional update corona

Ada 8 Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia, 4 Transmisi Lokal Jakarta

Kompas.tv - 13 Juni 2022, 16:55 WIB
ada-8-kasus-omicron-ba-4-dan-ba-5-di-indonesia-4-transmisi-lokal-jakarta
Ilustrasi kasus Covid-19 varian Omicron. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV – Hingga Senin (13/6/2022) ini, kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia terkonfirmasi ada delapan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, tiga dari delapan kasus tersebut adalah imported case atau kedatangan luar negeri dari Mauritus, Amerika Serikat, dan Brasil.

Imported case itu pada saat acara Global Platform for Disaster Risk Reduction (23-28 Mei 2022) di Bali,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.

Adapun lima kasus lainnya adalah transmisi lokal. Empat kasus transmisi lokal tersebut terdeteksi di Jakarta, dan satu kasus lainnya terdeteksi di Bali, yang merupakan tenaga medis yang datang dari Jakarta.

"Jadi memang transmisi lokal ini sudah terjadi di Jakarta," kata Budi.

Dari delapan orang yang tertular BA.4 dan BA.5, hanya satu orang yang bergejala sedang dan belum mendapat suntikan vaksin dosis ketiga atau booster.

Sedangkan, tujuh orang terinfeksi lainnya sudah mendapat booster dan mengalami infeksi dengan gejala ringan dan tanpa gejala.

Baca Juga: Kemenkes: 4 Pasien Varian Baru Omicron BA 4 dan BA 5 Sudah Vaksin Lengkap, 1 Orang Bergejala

“Jadi pemerintah sangat mendorong masyarakat untuk vaksinasi lengkap dan vaksinasi booster, serta tetap jalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,” tuturnya.

Kenaikan kasus Covid-19

Budi juga menerangkan, beberapa negara di dunia sedang mengalami kenaikan kasus Covid-19 dengan penyebabnya adalah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Berdasarkan pengamatan Menkes mengenai perkembangan kasus serupa di dunia, subvarian BA.4 dan BA.5 menyebabkan kenaikan kasus.

Meski demikian, puncak dari kenaikan kasus, tingkat hospitalisasi, dan tingkat kematian jauh lebih rendah dibandingkan dari subvarian Omicron yang sebelumnya sudah terdeteksi.

"Kami juga amati khususnya di Afrika Selatan, di mana varian BA.4 dan BA.5 ini pertama kali teridentifikasi, dan hasil pengamatan kami puncak dari penularan BA.4 dan BA.5 ini sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron. Kasus hospitalisasinya juga sepertiga dari kasus Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematiannya sepersepuluh dari Delta dan Omicron," ujarnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x