Kompas TV nasional politik

Cak Imin Lirik Sri Mulyani Jadi Cawapres, Apa Alasannya?

Kompas.tv - 12 Juni 2022, 12:16 WIB
cak-imin-lirik-sri-mulyani-jadi-cawapres-apa-alasannya
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin soal capres dinilai bisa jatuh seperti Wiranto yang ramai di kelompoknya sendiri (Sumber: Dokumen DPP PKB)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melirik nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024 mendatang. 

Ia menilai sosok bendahara negara itu merupakan pasangan yang tepat untuk dipasarkan pada pesta demokrasi lima tahunan nanti. 

Baca Juga: PMII Jawa Barat Dukung Cak Imin Maju Capres 2022, Ini Alasannya...

”Insyaallah nanti kita maju di Pemilu 2024, dapat pasangan yang baik, pasangan yang tepat. Salah satu yang saya lirik untuk menjadi cawapres saya adalah Ibu Sri Mulyani, menteri keuangan,” kata pria yang karib disapa Cak Imin itu di dalam keterangan tertulis, Minggu (12/6/2022). 

Wakil Ketua DPR itu meminta doa dan dukungan seluruh elemen masyarakat agar langkahnya maju di Pilpres 2024 diberikan kemudahan dan kelancaran. 

Menurut dia, Sri Mulyani telah mampu membawa Indonesia bangkit dari keterpurukan akibat krisis adanya pandemi Covid-19.

”Cawapres sementara yang masuk dalam radar Ibu Sri Mulyani kerena beliau punya pengalaman dan dahsyat soal ekonomi. Ekonomi kita lagi sulit. Krisis akan menjadi resesi, resesi harus diantisipasi. Butuh wapres yang kuat dan mengerti soal ekonomi,” katanya.

Ia mengaku belum menjalin komunikasi secara langsung dengan Sri Mulyani soal niatnya menggandeng mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut. 

“Belum. Dalam waktu dekat, kita pasarkan dulu kepada partai-partai, kepada masyarakat, baru setelah itu kita bicara (dengan Sri Mulyani),” katanya. 

Saat ini, dirinya masih berupaya mengajukan dirinya sebagai capres kepada parpol lain sampai memenuhi syarat ambang batas minimal presidential threshold (PT) 20%.
 
Diketahui, PKB memiliki modal hampir 10% kursi di parlemen sehingga membutuhkan tambahan sekitar 10% lagi untuk bisa maju di Pilpres 2024. 

Disinggung mengenai parpol yang akan diajak untuk berkoalisi, ia mengatakan bahwa sejauh ini semua parpol masih dalam proses penjajakan. 

Baca Juga: Penulis Buku Menjerat Gus Dur Kritik Koalisi Semut Merah Bikinan PKB-PKS: Ahistoris

”Proses penjajakan, semua yang dilakukan parpol belum ada yang final. Semua partai juga begitu, mungkin satu-satunya yang final mungkin KIB (Koalisi Indonesia Baru), tapi dari berbagai perbincangan masih cair semua. Saya tiap hari bertemu para pimpinan partai dan semuanya masih cair,” ujarnya.
 
Terkait wacana koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ia menyebut  masih dalam proses pendekatan. 

“Semua koalisi belum ada yang pasti, semua penjajakan. Dengan PKS penjajakan menuju lamaran, baru pesta lamaran. Soal jadi atau tidak, nanti kita lihat,” katanya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x