Kompas TV nasional sapa indonesia

Pemerintah: Jangan Terpaku pada Isu Harga Naik Candi Borobudur Rp750 Ribu, tapi Upaya Konservasi

Kompas.tv - 6 Juni 2022, 21:46 WIB
pemerintah-jangan-terpaku-pada-isu-harga-naik-candi-borobudur-rp750-ribu-tapi-upaya-konservasi
Ilustrasi pengunjung Candi Borobudur. Wacana menaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur hingga Rp750 ribu untuk wisatawan lokal dan USD100 untuk wisatawan mancanegara dinilai terlalu memberatkan. (Sumber: Kompas TV/Kurniawan Eka Mulyana)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Deputi Bidang Koordinasi Parekraf Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Odo R. M. Manuhutu meminta masyarakat agar tidak terjebak dalam isu biaya naik Candi Borobudur, namun melupakan upaya pemerintah melakukan konservasi.

"Sebaiknya sih jangan terpaku pada isu harga. Jadi kalau kita lihat beberapa negara, tujuan akhirnya adalah konservasi," kata Odo di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Senin (6/6/2022).

Menurut dia, usulan tarif untuk naik ke bangunan Candi Borobudur itu muncul ketika Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melakukan rapat kerja di Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (4/6/2022).

Di hari yang sama, Luhut mengatakan bahwa pemerintah berencana mematok tarif sebesar Rp750 ribu bagi turis lokal dan USD100 atau sekitar Rp1,4 juta untuk turis mancanegara.

Selain itu, Luhut juga menyebut soal wacana membatasi jumlah pengunjung yang bisa naik ke atas Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari.

"Harga tiket itu hanya ujungnya saja, namun konteks utamanya adalah kita melihat bahwa Borobudur mengalami keausan yang sangat-sangat besar selama 36 tahun terakhir," imbuh Odo.

Dia menambahkan, pemerintah melihat upaya pembatasan dan larangan menaiki Candi Borobudur pada masa pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir ini rupanya berdampak positif terhadap kondisi fisik bangunan candi tersebut.

"Justru pada masa pandemi ini, selama dua tahun, tingkat kerusakan Borobudur adalah terendah dalam sejarah, selama 36 tahun terakhir ini," terang Odo.

Oleh karena itu, tambah Odo, muncul ide untuk melestarikan Candi Borobudur dengan cara melakukan pembatasan pengunjung yang bisa naik ke atas candi.

Dia juga menyampaikan bahwa rencana tarif Rp750 ribu itu masih akan didiskusikan lebih lanjut oleh pemerintah.

"Kunci bersamanya adalah menjaga keseimbangan antara konservasi dan juga komersialisasi," terangnya.

Baca Juga: Membandingkan Tiket di Candi Borobudur dengan Tujuh Keajaiban Dunia, Wajarkah Rp750 Ribu?



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x