Kompas TV nasional peristiwa

Dukung Rencana Tarif Tiket Naik Candi Borobudur Rp750 Ribu, ASSPI: Itu Cara Menghargai Borobudur

Kompas.tv - 5 Juni 2022, 22:26 WIB
dukung-rencana-tarif-tiket-naik-candi-borobudur-rp750-ribu-asspi-itu-cara-menghargai-borobudur
Ilustrasi pengunjung Candi Borobudur. Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASSPI) Dukung Wacana menaikkan harga tiket naik Candi Borobudur hingga Rp750 ribu untuk wisatawan lokal dan USD100 untuk wisatawan mancanegara. (Sumber: Kompas TV/Kurniawan Eka Mulyana)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASSPI) turut menanggapi terkait rencana tarif tiket naik Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah sebesar Rp750 ribu untuk wisatawan lokal.

Ketua Umum ASSPI Agus Pahlevi menuturkan pihaknya mendukung kebijakan tersebut. Pasalnya kata dia, hal ini sebagai perhatian khusus bagi Candi Borobudur, khususnya soal jumlah pengunjung.

“Saya rasa rencana itu adalah salah satu cara untuk menghargai Borobudur,” kata Agus seperti diwartakan Kompas.com, Minggu (5/6/2022). 

Candi Borobudur, kata dia, merupakan salah satu destinasi wisata internasional sekaligus cagar budaya yang wajib dijaga keberadaannya. 

Sehingga dikhawatirkan jika pengunjung yang naik ke candi membeludak, akan berdampak ke struktur candi. 

"Jika tidak diatasi sekarang, berapa lama lagi bisa menikmati Borobudur?" ujarnya. 

Agus menjelaskan, alasan lain pihaknya mendukung rencana itu lantaran diharapkan akan membawa dampak positif kepada masyarakat di sekitar Candi Borobudur.

“Berdasarkan informasi yang saya dapat, harga tersebut tak hanya untuk naik ke candi, tetapi di-bundling dengan paket lain. Nah, bundling ini diharapkan dapat mendukung ekonomi masyarakat sekitar,” jelasnya. 

Baca Juga: Tiket Naik Candi Borobudur Rp750 Ribu, Ganjar Sebut Kebijakan Tidak Diputuskan Begitu Saja

Diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, kenaikan harga tiket naik Candi Borobudur disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x