Kompas TV internasional kompas dunia

Kebakaran Depot Kontainer di Bangladesh, 28 Tewas dan Lebih dari 100 Terluka

Kompas.tv - 5 Juni 2022, 13:27 WIB
kebakaran-depot-kontainer-di-bangladesh-28-tewas-dan-lebih-dari-100-terluka
Ilustrasi kebakaran. Kebakaran besar sebuah depot kontainer di tenggara Bangladesh menewaskan setidaknya 28 orang dan melukai lebih dari 100 lain, Minggu (5/6/2022). (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

DHAKA, KOMPAS.TV - Kebakaran besar sebuah depot kontainer di tenggara Bangladesh menewaskan setidaknya 28 orang dan melukai lebih dari 100 lain, Minggu (5/6/2022). Media dan otoritas setempat menyebut insiden ini sulit ditangani petugas pemadam kebakaran.

Menurut laporan Associated Press, kebakaran di BM Inland Container Depot, perusahaan patungan Belanda-Bangladesh ini dimulai pada Sabtu (4/6) tengah malam waktu setempat. Kebakaran dipicu ledakan dari satu kontainer yang diisi bahan-bahan kimia.

Hingga berita ini diturunkan, penyebab ledakan dan kebakaran belum bisa dipastikan. Depot ini terletak di Chittagong, 216 kilometer tenggar ibu kota Dhaka.

Dirjen pemadam kebakaran Bangladesh, Brigjen Main Uddin menyebut lima petugas damkar tewas dalam insiden ini. Sebanyak 15 petugas damkar lain mesti dirawat karena mengalami luka bakar.

Uddin menambahkan, ledakan susul-menyusul terjadi setelah ledakan awal yang memicu kebakaran. Ledakan cukup kuat hingga memecahkan kaca jendela gedung-gedung yang terletak sekitar 4 kilometer dari lokasi kejadian.

Lebih lanjut, Uddin menyatakan bahwa militer Bangladesh telah menerjunkan pakar bahan peledak untuk membantu petugas damkar di lapangan.

Baca Juga: Kebakaran Besar Landa Gedung 10 Lantai di Moskow, 40 Orang Dilaporkan Terperangkap di Dalamnya

Menurut laporan stasiun televisi Ekkator, jumlah korban tewas masih bisa bertambah.

Banyak kontainer di BM Inland Container Depot diyakini menyimpan bahan-bahan kimia. Depot ini merupakan tempat untuk distribusi barang-barang ekspor-impor, hanya terletak 20 kilometer dari Pelabuhan Chittagong, salah satu pelabuhan utama di Bangladesh.

Insiden ini memperpanjang riwayat bencana industrial di Bangladesh. Banyak organisasi monitoring mengkritik korupsi dan penegakan aturan yang lemah terkait banyaknya insiden mematikan di kawasan industri.

Di lain sisi, perusahaan-perusahaan global juga dikritik karena dianggap membuat fasilitas pabrik tak layak di Bangladesh. Negara ini menarik bagi merek-merek global karena upah pekerja yang murah.

Baca Juga: Banjir Dahsyat Terjang India dan Bangladesh: Lima Puluhan Tewas, Jutaan Telantar


 



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x