Kompas TV nasional sosok

Mengenang Kesederhanaan Buya Syafii Maarif: Makan Soto Sembari Ngobrol Santai dengan Tetangga

Kompas.tv - 27 Mei 2022, 20:05 WIB
mengenang-kesederhanaan-buya-syafii-maarif-makan-soto-sembari-ngobrol-santai-dengan-tetangga
Mengenal sisi kesederhanaan Buya Syafii Maarif sang Guru Bangsa yang meninggal hari ini, Jumat (27/5/2022) (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Gading Persada

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Ahmad Syafii Maarif atau kerap disapa Buya Syafii, salah seorang putra terbaik Indonesia akhirnya berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa, pagi tadi Jumat (27/5/2022).

Buya Syafii Maarif dikenal oleh banyak orang dengan sosoknya yang sederhana. Ia selalu bisa menempatkan dan memposisikan dirinya saat berhadapan dengan lawan bicaranya.

Hingga akhir hayatnya, sosok cendekiawan terkemuka dan pernah menjabat di berbagai posisi penting ini, tidak pernah menunjukan gaya hidup berlebihan.

Kisah kesederhanaannya pun dibagikan oleh Kusnadi (45), penjual soto langganan Buya Syafii yang juga tetangganya.

Kus, panggilan akrabnya, menceritakan, Buya Safii sering mampir ke tokonya usai bersepeda ke keliling kompleks kediamannya di Perum Nogotirto 2, Gamping, Sleman DIY.

Baca Juga: Kesaksian Tetangga soal Kesederhanaan Buya Syafii Maarif: Sandal Teklek, Kerap Traktir Makan Bakmi

Entah membeli sabun, air mineral, dan sebagainya. Kus memang mempunyai usaha toko, persewaan tenda-kursi serta warung soto sejak tahun 2011.

Rumahnya yang berada di Jalan Nogotirto No.14 pun berjarak tak jauh dari rumah Buya Syafii. Sekitar 150 meter.

“Karena saya ada toko, beliau sering mampir. Beli sabun, air minum, atau sekadar ngobrol-ngobrol aja. Bisa setengah jam atau satu jam. Trus nanti beliau pulang,” kata Kus saat dihubungi KOMPAS.TV, Jumat (27/5/2022).

Baca Juga: Kisah Kesederhanan Mendiang Buya Syafii Maarif, Tidur di Tikar Tipis hingga Jadi Pelayan Toko Kain

Obrolannya pun layaknya orang tua dan sang anak. Buya Syafii sering memberikan nasihat kepada Kus untuk mengerjakan usahanya yang rajin, serta mengajari dan menyayangi anaknya dengan baik.

“Bagi saya, beliau sederhana sekali gak keliatan kalo misalnya nyebut guru bangsa, atau bapak bangsa. Inginnya dianggap orang biasa aja. Seukuran beliau memang sederhana sekali, mau bergaul dengan siapa pun,” ungkapnya.

Sosok Buya Syafii Maarif juga digambarkan oleh Kus adalah seorang yang murah hati. Saat bersepeda dan melewati bapak-bapak yang menggarap sawah, tak segan Buya Syafii menyapa.

Jika didapati ekonominya susah, saat itu juga Buya akan memberikan uang.

Baca Juga: Kenang Pertemuan Terakhir, Ganjar: Saya Cium Tangan Buya Syafii Maarif, seperti Sembunyikan Sakit

Trus,  ada waktu itu, ibu-ibu ke toko saya sudah sepuh trus dikasih uang sama beliau juga,” beber Kus.  

Tak hanya itu, Kus pun menceritakan sosok Buya Syafii Maarif yang suka bercanda.

“Saat ngobrol di depan rumah, pernah dicari sama orang yang nyari beliau, orang itu bertanya, disini rumahnya Buya Syafii dimana sih? Dijawab Buya sendiri: Buya siapa sini gak ada, gak ada orang terkenal sini, disini petani semua,” terang Kus mengisahkan sosok Buya Syafii Maarif.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x