Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Menlu Ukraina Serang NATO, Disebut Tak Melakukan Apa-apa saat Rusia Menginvasi Negaranya

Kompas.tv - 26 Mei 2022, 11:35 WIB
menlu-ukraina-serang-nato-disebut-tak-melakukan-apa-apa-saat-rusia-menginvasi-negaranya
Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba menyerang NATO yang disebutnya tak melakukan apa-apa saat Rusia menyerang negaranya saat menghadairi Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Rabu (25/5/2022). (Sumber: Laurent Gillieron/Keystone via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

DAVOS, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba secara mengejutkan menyerang NATO yang disebutnya tak melakukan apa-apa saat invasi Rusia ke negaranya

Kuleba saat bicara pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Rabu (25/5/2022), menegaskan NATO hanya berdiam diri tanpa bergerak membantu Ukraina, yang menghadapi serangan Rusia.

“Sebagai aliansi dan institusi, NATO jelas memilih berdiam diri dan tak melakukan apa pun. Maaf saya harus mengatakan itu,” tuturnya dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: Gawat, Serangan Putin ke Ukraina Diyakini Bisa Picu Perang Dunia III dan Membuat Peradaban Hancur

Namun, ia memuji Uni Eropa karena keputusan terobosan dan revolusioner mereka yang dianggap membantu Ukraina.

Bahkan Kuleba mengatakan mungkin UE sendiri sebelumnya tak berharap membuat keputusan-keputusan tersebut.

Padahal menurut Kuleba, pada awal perang di Ukraina adanya sentimen publik bahwa NATO adalah pasukan yang kuat.

Sedangkan UE diyakini hanya mampu menunjukkan berbagai level kekhawatiran yangt berbeda.

“Tetapi perang selalu menjadi ujian yang akan membuat topeng dilepaskan,” katanya menyindir NATO.

Meski begitu, Kuleba tak memungkiri bahwa ada beberapa anggota NATO yang telah memberikan bantuannya ke Ukraina.

Baca Juga: Jasad Tentara Rusia Ditelantarkan, Putin Disebut Perlakukan Pasukan Seperti Sampah

Pada kesempatan tersebut, Kuleba juga menepis klaim Moskow bahwa mereka siap memberikan koridor kemanusiaan untuk kapal yang membawa makanan untuk meninggalkan Ukraina.

Namun, hal itu akan terjadi jika Barat mengangkat sejumlah sanksi terhadap mereka.

“Anda tak akan menemukan contoh yang lebih baik dari pemerasan pada hubungan internasional,” katanya.

“Jika seseorang percaya kepada mereka, saya pikir ada masalah dengan orang itu, dan kami seharusnya tak menghabiskan banyak waktu kenapa orang itu membuat poin tersebut,” tambahnya.



Sumber : The Guardian


BERITA LAINNYA



Close Ads x