Kompas TV nasional politik

Pengamat Yakin Capres yang Diusung PDIP pada Pemilu 2024 Tidak akan Didukung Jokowi, Ini Alasannya

Kompas.tv - 25 Mei 2022, 18:04 WIB
pengamat-yakin-capres-yang-diusung-pdip-pada-pemilu-2024-tidak-akan-didukung-jokowi-ini-alasannya
Ujang Komarudin yakin calon presiden yang akan diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilu 2024 tidak akan didukung oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). (Sumber: Tangkapan layar YouTube)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Calon presiden (Capres) yang akan diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilu 2024 tidak akan didukung oleh Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Hal itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, dalam acara Overview yang ditayangkan di kanal YouTube Tribunnews, Rabu (25/5/2022).

“Saya selalu mengatakan sejak tahun lalu, bahwa capres yang didukung oleh PDIP tidak akan didukung oleh Pak Jokowi,” tegasnya, dalam acara bertema 'Benarkah Jokowi Pilih Ganjar?'

Ujang menuturkan, pernyataan Jokowi dalam Rakernas Kelima Projo di Magelang beberapa waktu lalu, menjadi ramai karena memang hal itu menarik.

Baca Juga: Nama Ganjar Dipekikkan Saat Rakernas Projo, Jokowi: Sudah Dibilang Jangan Tergesa-gesa, Ojo Kesusu

Dalam acara itu, Jokowi sempat menyebut bahwa ada kemungkinan capres yang didukung hadir dalam Rakernas Projo tersebut.

“Karena itu menjadi menarik. Karena memang selain masuk tahun politik, ada juga implikasi yang nyata dari pernyataan Pak Jokowi tersebut.”

Ujang mengaku telah mengamati situasi politik di Indonesia sejak enam tahun terakhir.

Ia yakin bahwa dari firasat yang ditemukan di publik, termasuk dari pernyataan kode-kode Jokowi, kemungkinan besar akan ada perbedaan pandangan antara PDIP dengan Jokowi dalam pemilihan capres-cawapres.

“Saya ingin menyampaikan bahwa kemungkinan ada perbedaan pandangan Pak Jokowi dengan PDIP.”

Ia menambahkan, pernyataan-pernyataan Jokowi yang tidak menyebutkan nama menjadi penanda kehebatan Jokowi.

Menurutnya, itu merupakan bagian dari strategi komunikasi politik yang bagus.

“Saya tetap berkeyakinan, nanti itu kemungkinan, kelihatannya apa yang didukung oleh PDIP, kemungkinan besar tidak didukung oleh Pak Jokowi.”

“Secara politik saya yakin. Kenapa?  Begini kalkulasi sederhana saya, kalau misalnya Pak Jokowi mendukung Mbak Puan, maka Pak Jokowi sebagai mantan presiden tidak akan punya kekuatan apa-apa setelah selesai sebagai presiden,” urainya.

Namun, kondisinya akan berbeda jika Jokowi mendukung calon lain. Menurut Ujang, ia masih bisa memiliki kekuatan.

Baca Juga: Jokowi Beri Kode Dukung Ganjar di Pilpres 2024, Gerindra: Seluruh Kader Harus Kencangkan Barisan

“Tapi, kalau mendukung orang lain yang bisa dijadikan, dia bisa deal politik tertentu, dan “masih bisa mengamankan kebijakan-kebijakan” termasuk masalah IKN.”

“Jangan lupa, pada 14 Februari 2024, Pak Jokowi masih jadi presiden, jadi masih menentukan terkait siapa yang bisa dijadikan capres-cawapres,” imbuhnya.

Terlebih, presiden memiliki semua sumber daya. Mulai dari sumber daya politik, ekonomi, jaringan, birokrasi, dan sebagainya.



Sumber : Kompas TV, Tribunnews

BERITA LAINNYA



Close Ads x