Kompas TV internasional kompas dunia

Bunuh 19 Anak dan 2 Orang Dewasa, Pelaku Penembakan di Texas Baru Berusia 18 Tahun

Kompas.tv - 25 Mei 2022, 15:37 WIB
bunuh-19-anak-dan-2-orang-dewasa-pelaku-penembakan-di-texas-baru-berusia-18-tahun
Uskup Agung San Antonio, Gustavo Garcia-Siller, menghibur keluarga korban penembakan mematikan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, Selasa, (24/5/2022). (Sumber: AP Photo/Dario Lopez-Mills)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

TEXAS, KOMPAS.TV - Seorang pemuda berusia 18 tahun ditembak mati polisi setelah menembaki murid-murid dan guru di SD Robb, Uvalde, Texas, Amerika Serikat pada Selasa (24/5/2022). 

Dikutip dari The Associate Press, setidaknya 19 anak dan dua orang dewasa meninggal dunia akibat penembakan tersebut.

Pihak berwenang setempat mengungkapkan bahwa pelaku penembakan itu bernama Salvador Ramos, warga yang tinggal di bagian Barat San Antonio.

Baca Juga: 14 Murid SD dan Seorang Guru Tewas Dibunuh dalam Penembakan Massal di Texas, Pelaku Berusia 18 Tahun

Salvador, yang belum diketahui motifnya, masuk ke ruang-ruang kelas dan menembaki para siswa serta guru di SD Robb.

Senator Negara Bagian Texas untuk Distrik 19, Roland Gutierrez, menjelaskan bahwa Salvador sudah mengisyaratkan akan melakukan serangan menggunakan senjata api melalui media sosialnya.

Salvador menulis, "Anak-anak harus berhati-hati". Dia juga mengunggah gambar dua senjata api yang ia beli untuk ulang tahunnya yang ke-18.

Polisi meyakini Salvador mengunggah foto dua senjata api yang dia gunakan dalam serangan itu. 

Baca Juga: Bendera Setengah Tiang di Gedung Putih usai Insiden Penembakan di Sekolah Texas

Roland mengatakan, Salvador menembak neneknya sebelum datang ke SD Robb. Nenek itu selamat dan sedang dirawat, namun kondisinya masih belum diketahui.

Menurut juru bicara Departemen Keamanan Publik Texas, Travis Considine, sekitar pukul 11:30 waktu setempat, Salvador menabrakkan mobilnya di luar sekolah dan berlari ke dalam gedung. Seorang warga yang mendengar kecelakaan itu menelepon polisi.

Selanjutnya, dua anggota kepolisian setempat terlibat baku tembak dengan Salvador di area sekolah, sehingga menyebabkan dua polisi tersebut terluka karena terkena tembakan.

"Tim agen Border Patrol (Patroli Perbatasan) bergegas ke sekolah, termasuk sepuluh sampai 15 petugas unit taktis dan kontra-terorisme seperti SWAT," kata pejabat tinggi regional Patroli Perbatasan, Jason Owens.

Seorang agen Patroli Perbatasan yang sedang berada di sekitar lokasi kejadian penembakan langsung bergegas ke SD Robb dan menembak mati Salvador.

Baca Juga: Negeri Paman Sam Makin Suram: Sejuta Mati karena Covid-19, Penembakan Massal Berulang Kali

Saat ini polisi masih mengumpulkan bukti-bukti untuk mengetahui motif pelaku. Mereka sedang menyelidiki pernyataan-pernyataan Salvador yang berkaitan dengan serangan yang ia lakukan sebelum peristiwa penembakan itu terjadi.

Sementara itu, Roland mengatakan bahwa pihaknya masih fokus memenuhi kebutuhan keluarga korban, penegak hukum, serta penyedia layanan kesehatan setempat.

"Fokus saya sekarang adalah memastikan bahwa penegak hukum setempat, penyedia layanan kesehatan, dan keluarga yang terkena dampak mendapatkan semua yang mereka butuhkan," tulis Roland melalui akun Twitternya.

 



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x