Kompas TV nasional berita utama

Di GPDRR, Jokowi Pamer Berhasil Atasi Kebakaran, Restorasi Gambut hingga Tangani Covid

Kompas.tv - 25 Mei 2022, 12:20 WIB
di-gpdrr-jokowi-pamer-berhasil-atasi-kebakaran-restorasi-gambut-hingga-tangani-covid
Presiden Jokowi memberikan sambutan di Global Platform for Disaster Risk Reduction, Bali, Rabu (25/5/2022). (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

BALI, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo memamerkan keberhasilan Indonesia dalam mengatasi bencana di Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022.

“Dengan berbagai upaya, kebakaran hutan dan lahan bisa ditekan seminim mungkin dan tahun 2021,” ucap Presiden Jokowi dalam sambutannnya di Global Platform for Disaster Risk Reduction, Bali, Rabu (25/5/2022).

“Indonesia telah berhasil merestorasi lahan gambut seluas 3,4 juta hektar, menjaga dan merevitalisasi hutan mangrove yang luasnya lebih dari 20% total area mangrove dunia sekitar 3,3 juta hektar dan Indonesia juga berhasil menurunkan kebakaran hutan dari 2,6 juta hektar hanya menjadi 358.000 hektar di tahun 2021,” tambahnya.

Disampaikan Presiden Jokowi, Indonesia merupakan negara rawan bencana. Berdasarkan data, di tahun 2022 per 23 Mei telah terjadi bencana sebanyak 1.613 dan rata-rata dalam sebulan terjadi 500 kali gempa, skala kecil maupun besar gempa besar.

Baca Juga: Jelang Pernikahan Adik Jokowi dan Anwar Usman, Perajin Karangan Bunga di Solo Banjir Pesanan

“Gempa besar disertai tsunami terakhir yang terbesar terjadi di Palu tahun 2018, sebanyak 2.113 orang meninggal dengan 139 gunung api aktif, letusan gunung berapi juga mengancam masyarakat Indonesia,” kata Jokowi.

“Sepanjang 2015 hingga 2021 tercatat 121 letusan gunung berapi di Indonesia, kebakaran hutan dan lahan juga merupakan ancaman, kebakaran hutan dan lahan di tahun 1997-1998 merupakan yang terbesar yang pernah dialami Indonesia, menghanguskan lebih dari 10 juta hektar lahan yang tersebar di Indonesia,” lanjutnya.

Di samping memamerkan keberhasilan dalam penanganan bencana, Presiden Jokowi juga menjabarkan bagaimana pemerintah Indonesia dalam merespons pandemi Covid-19 yang juga dialami banyak negara.

Untuk diketahui, Pandemi Covid-19 yang merupakan bencana terbesar di dunia telah menginfeksi 527 juta orang, merenggut korban 6,3 juta orang di mana 7,5 juta anak kehilangan orang tua.

Baca Juga: Jokowi Tawarkan Konsep Resilienssi Berkelanjutan Jawab Tantangan Risiko Bencana di GPDRR 2022

“Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan dinamis, sesuai situasi terkini, menjalankan kebijakan gas dan rem untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan ekonomi, dan terbukti telah memberikan dampak yang baik,” ucapnya.

Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dengan populasi 270 juta orang telah mensuntikan 411 juta dosis vaksin.

“Kasus harian juga turun tajam dari 64.000 saat puncak menjadi 345 kasus harian per kemarin dan pertumbuhan ekonomi terjaga 5,01% serta inflasi di level aman 3,5%,” katanya.

Menurut Presiden Jokowi, daya tahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana sangat menentukan angka kerugian yang harus ditanggung akibat bencana.

Baca Juga: Geram, Jokowi Ancam Beber Pemda yang Doyan Impor: Komitmen Seratus, Realisasi Lima

“Semakin tidak siap, semakin besar kerugiannya apalagi saat ini dunia sedang menghadapi climate chance,” ujarnya.

Oleh karenanya, Indonesia menawarkan pada dunia konsep resilienssi berkelanjutan sebagai solusi untuk menjawab tantangan risiko sistemik menghadapi semua bentuk bencana. Termasuk, menghadapi pandemi dan sekaligus mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x