Kompas TV internasional kompas dunia

Korban Tewas Penembakan Massal di SD Texas Bertambah Jadi 19 Orang

Kompas.tv - 25 Mei 2022, 11:34 WIB
korban-tewas-penembakan-massal-di-sd-texas-bertambah-jadi-19-orang
Seorang pria bersenjata berusia 18 tahun hari Selasa, (24/5/2022) melepaskan tembakan di sebuah sekolah dasar Texas, AS, menewaskan 19 anak, seorang guru dan melukai yang lain. (Sumber: AP Video/Kompas.TV)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Desy Afrianti

TEXAS, KOMPAS.TV - Jumlah korban jiwa dalam penembakan massal di sebuah sekolah dasar di Texas, Amerika Serikat bertambah menjadi 19 orang per Selasa (24/5/2022) malam waktu setempat. Sebelumnya, selepas kejadian Gubernur Texas Greg Abbott mengkonfirmasi ada 14 korban jiwa.

Peristiwa penembakan itu dilakukan oleh pemuda yang diketahui bernama Salvador Ramos, 18 tahun, di Robb Elementary. Lokasi kejadian merupakan tempat belajar bagi siswa kelas 2, 3 dan 4 dengan rentang usia 7 hingga 10 tahun.

Menurut Pete Arredondo, kepala polisi distrik setempat, peristiwa berlangsung sekitar pukul 11.32 siang. Petugas patroli perbatasan tengah melintas ketika penembakan massal terjadi.

Dilaporkan Associated Press, sempat terjadi baku tembak antara petugas patroli dengan Ramos, sebelum akhirnya ia dilumpuhkan hingga tewas. Seorang petugas dilaporkan tertembak pada bagian kepala, sementara pejabat berwenang mengkonfirmasi kondisinya kini sudah stabil dan dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Peta Laporan Persebaran Cacar Monyet: Sudah Terdeteksi di Mana Saja?

Aparat setempat meyakini penembakan massal ini merupakan aksi tunggal, tetapi CBS News melaporkan bahwa Ramos mengenakan pelindung tubuh ketika melakukan aksi keji itu.

Remaja lain sepantaran, diketahui juga mengenakan pelindung tubuh ketika melakukan penembakan massal di toko kelontong Bufallo, New York pada 14 Mei lalu.

Rentetan penembakan massal telah terjadi di Amerika Serikat beberapa tahun terakhir. Kasus di Robb Elementary adalah yang paling mematikan di Texas, selepas penembakan di SMA Santa Fe yang menewaskan 10 orang.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan kemurkaannya atas maraknya kasus ini.

"Berapa banyak anak kecil yang menyaksikan kejadian itu, melihat teman-teman mereka mati, seolah-olah mereka ada di medan perang. Demi Tuhan, mereka akan hidup dengan bayangan itu selama sisa hidup," kata Biden di Gedung Putih.

Sebagai bentuk rasa duka, Biden memerintahkan semua pemerintah federal untuk mengibarkan bendera setengah tiang.

Usai kasus ini, Robb Elementary yang biasanya menjadikan Kamis sebagai akhir pekan pembelajaran, kini ditutup hingga akhir tahun kalender pendidikan. 

Baca Juga: Apa itu Quad, NATO-nya Asia untuk Saingi Cina?


 



Sumber : BBC

BERITA LAINNYA



Close Ads x