Kompas TV video vod

Sejumlah Titik di Jawa Tengah Banjir Rob hingga 60 Sentimeter! Ganjar Pranowo: Saya Minta BPBD Turun

Kompas.tv - 24 Mei 2022, 13:45 WIB
Penulis : Edwin Zhan

SEMARANG, KOMPAS.TV - Luasnya area yang terkena banjir rob membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meninjau langsung lokasi yang terdampak banjir.

Ganjar meminta BPBD segera mempersiapkan posko pengungsian dan dapur umum bagi warga.

Kini, status waspada banjir tak hanya diterapkan bagi warga di kawasan Semarang dan Kendal, tapi juga sejumlah wilayah Pesisir Utara Jawa, seperti Pekalongan, Demak, dan Pati.

Ya, banjir rob yang menggenangi kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, mulai surut pada Selasa (24/5) pagi.

Meski mulai surut, namun akses masuk menuju pelabuhan masih sulit dilalui.

Ketinggian banjir rob di area Pelabuhan Tanjung mas masih berkisar 15 hingga 30 sentimeter.

Hanya kendaraan besar yang bisa memasuki area dalam pelabuhan.

Banjir rob yang menggenangi area pelabuhan menghambat aktivitas pekerja dan penumpang kapal.

Tak hanya di kawasan tersebut, banjir rob melanda sejumlah kawasan di Jawa Tengah.

Di Semarang, rob diperparah dengan jebolnya Tanggul Laut Tambak Mulyo, yang mana membuat air masuk hingga ke permukiman warga.

Sementara di Kendal, petugas terpaksa mengevakuasi warga yang sakit dan lansia ke tempat yang lebih aman karena rumah terendam banjir.

Dari rekaman video amatir warga, terlihat arus air dari tanggul yang jebol begitu deras.

Tak hanya merendam jalan, air juga masuk ke rumah dan merendam perabotan.

Warga yang terdampak banjir pun dievakuasi karena ketinggian air yang sempat mencapai 60 sentimeter.

Banjir terjadi saat aktivitas pabrik sedang berlangsung, sehingga pihak pengelola meliburkan karyawan karena lokasi tempat mereka bekerja terendam banjir.

Proses evakuasi warga yang sakit dan lanjut usia berlangsung dramatis.

Di tengah kepungan banjir, petugas harus menggotong warga lansia ke perahu karet untuk dibawa ke lokasi pengungsian sementara yang lebih aman.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x