Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Menko Airlangga Ajak Institusi Keuangan Asal Hongkong Berinvestasi di Indonesia

Kompas.tv - 24 Mei 2022, 19:13 WIB
menko-airlangga-ajak-institusi-keuangan-asal-hongkong-berinvestasi-di-indonesia
Ilustrasi - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak AMTD Group untuk berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia perihal investasi bidang financial technology.  (Sumber: Kemenko Perekonomian)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak AMTD Group, institusi keuangan yang berpusat di Hong Kong, untuk berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia perihal investasi bidang financial technology (fintech).

Airlangga menerangkan, sektor keuangan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam proses perbaikan ekonomi Indonesia di masa pandemi.

"Indonesia sudah mempunyai 2 decacorn dan tiga Apple Academy di Jakarta, Surabaya, dan Batam, dan diharapkan pada lima tahun ke depan akan tercipta 6 juta digital talents," terangnya, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (24/5/2022) usai pertemuannya dengan Kepala Direktur AMTD Group Calvin Choi.

Disebutkan pada 2021, Indonesia memiliki nilai ekonomi digital tertinggi di ASEAN yakni sebesar 70 miliar dolar AS dan menguasai 40 persen pangsa pasar. Nilai tersebut diperkirakan akan terus tumbuh hingga mencapai 146 miliar dolar AS pada tahun 2025.

Khusus di sektor fintech, aset fintech pada November 2021 telah mencapai Rp4,1 triliun dengan total 104 pihak yang terdaftar.

Baca Juga: Bertemu di Davos, Airlangga-Menteri Ekonomi Saudi Bahas Investasi di Indonesia

Melalui kebijakan pemulihan ekonomi nasional, pemerintah telah memberikan dukungan kepada para pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19 dengan penjaminan kredit dan pemberian insentif.

Selain itu, pemerintah juga membuka Program Kartu Prakerja yang merupakan penguatan pelatihan untuk menjaga keberlanjutan pendapatan masyarakat di masa pemulihan sosial ekonomi serta peningkatan link and match dengan industri.

Program Kartu Prakerja digunakan untuk skilling, upskilling, dan reskilling yang terus dilanjutkan pada tahun 2022, dimana skema pelaksanaan yang bersifat semi bantuan sosial tetap dilakukan.

"Sampai dengan tahun 2022, Kartu Pra Kerja sudah digunakan oleh lebih dari 87 juta masyarakat Indonesia," katanya.

Baca Juga: Awas, Penipuan Investasi Fintech Berkedok Perusahaan Ternama

 



Sumber :

BERITA LAINNYA



Close Ads x