Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Mantan Presiden Ukraina Diburu Negaranya Sendiri, Dituduh Terlibat Pengkhianatan Tingkat Tinggi

Kompas.tv - 24 Mei 2022, 06:40 WIB
mantan-presiden-ukraina-diburu-negaranya-sendiri-dituduh-terlibat-pengkhianatan-tingkat-tinggi
Ilustrasi. Mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych saat berbicara dalam konferensi pers di Moskow, 2 Maret 2018. Pada Senin (23/5/2022), Ukraina merilis perintah penangkapan Yanukovych karena dituduh terlibat pengkhianatan tingkat tinggi. (Sumber: Pavel Golovkin/Associated Press)

KYIV, KOMPAS.TV - Pengadilan Ukraina merilis perintah penangkapan untuk mantan Presiden Viktor Yanukovych yang kini tinggal sebagai eksil di Rusia. Kejaksaan Agung Ukraina mengumumkan perintah penahanan itu pada Senin (23/5/2022).

“Pada 23 Mei 2022, Pengadilan Distrik Pechersky di Kyiv menetapkan keputusan untuk menjerat mantan Presiden Ukraina (Yanukovyh) dalam bentuk penahanan selama kelanjutan kasus kriminalnya tentang perbuatan pengkhianatan tingkat tinggi,” tulis Kejaksaan Agung Ukraina melalui kanal Telegram-nya sebagaimana dikutip TASS.

Pengkhianatan tingkat tinggi yang dimaksud otoritas Ukraina adalah perjanjian Kharkiv yang ditandatangani Yanukovych. Pada 21 April 2010, saat masih menjabat, pendahulu Volodymyr Zelenskyy itu menyetujui perpanjangan waktu penempatan Armada Laut Hitam Rusia di perairan Ukraina selama 25 tahun.

Baca Juga: Sejarah Hubungan Rusia-Ukraina: Mulai Masa Kekaisaran hingga Terjungkalnya Rezim Sahabat Kremlin

Menurut investigasi Ukraina, Yanukovych terlibat “kolusi” dengan mantan Perdana Menteri Mykola Azarov. Mereka berdua didakwa merusak kedaulatan, integritas teritoral, serta pertahanan Ukraina.

Alasannya, perjanjian Kharkiv memungkinkan Rusia meningkatkan jumlah pasukan di Krimea sebelum menganeksasi semenanjung tersebut kemudian menginvasi Ukraina pada 2022.

Sebelumnya, pengadilan Ukraina telah menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Azarov sehubungan perjanjian Kharkiv pada Oktober 2021 lalu.

Akan tetapi, otoritas Ukraina tidak bisa menangkap langsung Azarov dan Yanukovych melalui aparat hukumnya. Pasalnya, kedua orang itu kini tinggal sebagai eksil di Rusia.

Yankovych dan Azarov sendiri memimpin pemerintahan pro-Rusia di Kyiv sebelum digulingkan Revolusi Euromaidan pada 2014 silam.

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Diundang ke KTT G20 Bali, Rusia : Presiden Vladimir Putin Berencana Hadir


 



Sumber : TASS

BERITA LAINNYA



Close Ads x