Kompas TV internasional kompas dunia

Banjir Dahsyat Terjang India dan Bangladesh: Lima Puluhan Tewas, Jutaan Telantar

Kompas.tv - 22 Mei 2022, 14:05 WIB
banjir-dahsyat-terjang-india-dan-bangladesh-lima-puluhan-tewas-jutaan-telantar
Tanah longsor yang disebabkan hujan lebat di Distrik Dima Hasao, negara bagian Assam, India menggulingkan kereta. Foto diambil pada 17 Mei 2022. Per Sabtu (21/5/2022), sedikitnya 57 orang dinyatakan tewas dan jutaan lain telantar akibat banjir dan tanah longsor di India dan Bangladesh. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Hujan lebat yang turun belakangan ini menimbulkan banjir meluas di sebagian wilayah India dan Bangladesh. Per Sabtu (21/5/2022), sedikitnya 57 orang dinyatakan tewas dan jutaan lain telantar.

Di Bangladesh, salah satu daerah terdampak paling parah adalah Zakiganj, daerah timur laut negara itu dekat perbatasan India. Otoritas setempat menyebut sekitar dua juta orang telantar akibat banjir.

Musharraf Hussain, kepala pemerintahan Divisi Sylhet, tempat Zakiganj berada, menyebut setidaknya 100 desa terendam akibat banjir di Zakiganj.

“Sekitar dua juta orang kini telantar akibat banjir sejauh ini,” kata Hussain dikutip The Guardian.

Sementara itu, di India, salah satu daerah yang paling terdampak adalah negara bagian Assam. Di negara bagian dekat perbatasan Bangladesh ini, banjir dan tanah longsor menewaskan setidaknya 14 orang.

Baca Juga: India Umumkan Larang Ekspor Gandum, Stabilitas Pangan Indonesia Terancam

Pemerintah negara bagian Assam menyebut lebih dari 850.000 orang di 3.200 desa terdampak oleh banjir.

Di negara bagian Bihar, barat Assam, badai petir yang menimbulkan bencana menewaskan sedikitnya 33 orang per Kamis (19/5) lalu.

Selain itu, pekan ini, Bihar juga diterpa gelombang panas yang membuat temperature mencapai 40 derajat Celsius.

Banjir di India dan Bangladesh menghancurkam permukiman, fasilitas transportasi, serta areal pertanian.

Di Zakiganj, warga dilaporkan memancing di jalanan yang terendam untuk mendapatkan tambahan makanan.

“Rumah saya terendam air sepinggang sekarang. Tidak ada air minum, kami minum air hujan,” kata Shamin Ahmad, seorang supir bus asal Zakiganj.

“Hujan secara bersamaan menjadi berkah sekaligus kutukan bagi kami,” lanjutnya.

Banyak daerah di Bangladesh dan India dikenal rawan banjir. Namun, para ahli menyebut krisis iklim memperparah intensitas dan kemungkinan cuaca ekstrem di seluruh penjuru dunia.

Baca Juga: Dampak Banjir Bandang, Akses Jalan di Kulonprogo Tertutup Material Longsor


 



Sumber : The Guardian

BERITA LAINNYA



Close Ads x