Kompas TV regional berita daerah

Peringatan Harkitnas 2022 di Pasar Beringharjo Yogyakarta Jadi Check Up Kesehatan Bangsa

Kompas.tv - 20 Mei 2022, 05:30 WIB
peringatan-harkitnas-2022-di-pasar-beringharjo-yogyakarta-jadi-check-up-kesehatan-bangsa
Kelompok abdi dalem musikan Keraton Yogyakarta juga akan ikut berpartisipasi dalam pencanangan gerakan Indonesia Raya Bergema. (Sumber: istimewa)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Vyara Lestari

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sekber Keistimewaan DIY bersama Aliansi Mahasiswa Nusantara akan menggelar peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di plaza Pasar Beringharjo Yogyakarta, Jumat (20/5/2022) mulai pukul 09.30 sampai 11.00 WIB.

Bukan tanpa alasan Pasar Beringharjo dipilih sebagai tempat peringatan Harkitnas 2022.

Menurut Ketua Sekber Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putra, Pasar Beringharjo dipilih karena  merupakan representasi kekuatan ekonomi rakyat.

Peringatan itu akan diisi pembacaan ikrar kebangkitan, menggelorakan kembali gerakan Indonesia Raya Bergema dan lagu-lagu kebangsaan, orasi kebangsaan serta pentas seni pertunjukan.

Bagi Hasto, peringatan Harkitnas adalah momentum bagus untuk sejenak merefleksikan perjalanan NKRI sebagai sebuah bangsa merdeka dan berdaulat.

“Ibarat layanan kesehatan general check up, kita perlu memastikan sendi-sendi kebangsaan kita tetap kokoh dan mampu berdiri tegak menjadi mercusuar dunia,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga: Hormati Harkitnas, Calon Pengantin Ini Kumandangkan "Indonesia Raya" Sebelum Akad Nikah

Ia menilai, pencapaian kedaulatan wilayah NKRI hari ini, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, tidak terjadi begitu saja. Kedaulatan ini terwujud lewat pergulatan panjang serta penuh perjuangan segenap komponen bangsa.

Sejarah panjang mencatat, capaian penyatuan Nusantara pernah terjadi pada era Mataram Kuno sampai Majapahit. Kemudian terkikis dengan kolonialisme lewat kedatangan Inggris, Portugis, Belanda, dan Jepang.

Bangkitnya kesadaran nasionalisme bangsa Nusantara menuju negara merdeka mulai muncul kembali dengan lahirnya organisasi kebangsaan pertama Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Boedi Oetomo mengonsolidasi kaum priyayi yang mulai tergugah wawasan kebangsaannya, menolak praktik kesewenang-wenangan bangsa Barat dan mendorong kaum pribumi untuk mengenyam pendidikan sebagai kunci pembuka kesadaran.

Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Perjuangan berlanjut sampai ke momentum Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 dan mencapai puncaknya pada proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

“Adalah tugas kita semua untuk menjaga keberlangsungan NKRI sebagai bangsa berdaulat berdasarkan ideologi Pancasila dengan semboyannya Bhinneka Tunggal Ika,” ucap Hasto.

Ia mengungkapkan, apa yang dicetuskan Sultan HB X lewat Gerakan Indonesia Raya Bergema pada momentum Harkitnas 20 Mei 2021 menjadi bentuk merawat, menjaga dan memelihara semangat nasionalisme rakyat Indonesia.

Masyarakat diajak menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya setiap pukul 10.00 WIB. Tujuannya untuk mengingatkan kita atas komitmen sebagai bangsa yang dijiwai rasa Ketuhanan, rasa Kemanusiaan dan rasa Keadilan.

Upaya ini menemukan relevansinya ketika NKRI kini menghadapi berbagai ancaman disintegrasi bangsa akibat dampak persaingan global yang diam-diam menerapkan proxy war melalui berbagai model politik identitas.

Baca Juga: Indonesia Raya Berkumandang Serentak di Yogyakarta pada Harkitnas, Ini Kata Mahfud MD

“Gerakan itu mesti kita lawan. Kami mengapresiasi dorongan masyarakat DIY yang pekan lalu mengajak DPRD DIY meneken komitmen bersama menolak ideologi khilafah yang ingin mengganti Pancasila,” tutur Hasto.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x