Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Walkot Balikpapan Minta Penjagaan Kilang Diperketat, Risiko Juga Ditanggung Warga

Kompas.tv - 19 Mei 2022, 07:32 WIB
walkot-balikpapan-minta-penjagaan-kilang-diperketat-risiko-juga-ditanggung-warga
Kilang Pertamina Balikpapan di Kalimantan Timur (Sumber: Antara )
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

BALIKPAPAN, KOMPAS.TV- Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud meminta Pertamina untuk meningkatkan penjagaan Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur, agar insiden kebakaran tidak terjadi lagi. Seperti yang terjadi pada Minggu (15/5/2022) lalu, kilang tersebut kebakaran dan menewaskan 1 orang pekerja dan 2 pekerja lainnya menderita luka bakar.

Menurut Rahmad, yang menanggung dampak dari kebakaran bukan hanya Pertamina.

"Sebab apa pun yang terjadi di Kilang, bukan hanya berisiko buat karyawan Pertamina atau kontraktornya, tapi juga warga Balikpapan umumnya,” katanya seperti dikutip dari Antara, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga: Kilang Pertamina Terbakar Lagi, Anggota DPR Fraksi PKS Minta Direksi Mundur

Rahmad mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan manajemen Kilang Balikpapan dan berharap segera ada laporan resmi yang disampaikan kepada Pemerintah Kota Balikpapan.

Selain itu, Pemkot Balikpapan juga menuntut adanya pembagian pendapatan dari rantai produksi minyak dan gas (migas), dengan jumlah yang sesuai.

Ia menyampaikan, sejak Wali Kota Balikpapan masih dijabat oleh Rizal Effendi, sudah ada penjelasan jika kota tersebut menanggung risiko yang besar.

Sebagai daerah pengolah hasil migas, risiko Balikpapan bahkan lebih besar dari wilayah yang penghasil migas atau daerah terdapat sumur-sumur minyak dan gas.

Baca Juga: Profil Kilang Pertamina Balikpapan yang Terbakar, Pasok 26 Persen Kebutuhan BBM Nasional

Makanya, sebagai bentuk keadilan, daerah penghasil migas mendapatkan dana bagi hasil (DBH) yang besarannya ditetapkan sesuai undang-undang.

Warga sekitar yang menjadi korban kebakaran kilang Pertamina, pernah terjadi pada kasus kebakaran Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada 29 Maret 2021.

Berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu yakni berjumlah 895 jiwa dari 353 Kartu Keluarga (KK), terdiri dari 446 perempuan dan 449 laki-laki.

Lalu sebanyak 35 korban luka, enam orang dirawat di RSPP, meninggal satu orang, empat orang dirawat di RSP Balongan, dan 25 lainnya luka ringan.



Sumber : Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x