Kompas TV nasional kesehatan

Hepatitis Akut Misterius Merebak, Pemprov DKI Pilih Tetap Gelar PTM

Kompas.tv - 18 Mei 2022, 16:30 WIB
hepatitis-akut-misterius-merebak-pemprov-dki-pilih-tetap-gelar-ptm
Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. (Sumber: Kompastv/Ant/Akbar Nugroho Gumay)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemprov DKI belum akan mengembalikan pembelajaran tatap muka (PTM) yang saat ini sudah berjalan ke pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring meskipun kasus hepatitis akut misterius menghantui anak-anak. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktaviani. Dwi menilai, untuk mengalihkan kembali ke PJJ saat ini belum dirasa tepat. 

"Karena kalau kami lihat perkembangan kasus secara umum, oke (memang) ada, tapi belum sampai begitu perlu untuk mengembalikan ke PJJ," kata Dwi ketika ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (18/5/22).

Baca Juga: Dinkes DKI Teliti 5 Orang yang Meninggal yang Dikahwatirkan Akibat Hepatitis Akut Misterius

Fokus Pemprov DKI Jakarta saat ini, jelas dia, adalah mengedukasi publik untuk mencegah penularan melalui saluran pencernaan juga pencegahan penularan melalui saluran pernapasan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 

Sebab, hepatitis menular salah satunya melalui saluran pencernaan sehingga kebersihan tangan menjadi prioritas. 

"Mengolah makanan dengan sempurna, sebelum makan cuci tangan, yang masak cuci tangan, itu secara umum sekaligus bisa mengurangi tipes, diare dan untuk penyakit yang lain seperti itu," kata Dwi. 

Ia mengimbau agar masyarakat khususnya anak-anak meningkatkan PHBS karena penyebab hepatitis akut misterius sampai saat ini belum ditemukan. 

Baca Juga: RSCM: Waspadai Hepatitis Akut Misterus sebelum Kerusakan Hati Parah

Terakhir, Dinkes DKI mencatat lima orang yang dinyatakan meninggal dunia namun belum dipastikan penyebab kematiannya.

Lima orang itu bagian dari 24 orang yang sakit dan diselidiki apakah kasusnya hepatitis, hepatitis akut misterius atau bukan. Dari 24 orang tersebut, 20 orang masih berstatus diperiksa. 

"Kemudian ada tiga orang yang masuk status probable, dan ada satu yang masuk suspek," kata Dwi. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x