Kompas TV internasional kompas dunia

Penembakan di Gereja AS, Satu Orang Tewas dan 4 Luka Parah

Kompas.tv - 16 Mei 2022, 06:10 WIB
penembakan-di-gereja-as-satu-orang-tewas-dan-4-luka-parah
Penembakan di Gereja Presbiterian Jenewa di California, Minggu (15/5/2022), telah menewaskan satu orang. (Sumber: Leonard Ortiz/The Orange County Register via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Satu orang dilaporkan tewas dan empat lainnya luka parah pada insiden penembakan di gereja di selatan California, Amerika Serikat (AS), Minggu (15/5/2022).

Insiden penembakan itu dilaporkan pada pukul 01.26 siang di Gereja Presbiterian Jenewa di Laguna Woods, California.

Menurut Juru Bicara Departemen Sheriff Orange County, Carrie Braun, pelaku telah ditahan di luar gereja.

Menurutnya motif dari pelaku penembakan masih belum diketahui.

Baca Juga: Menlu AS Desak Investigasi Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera Segera Dilakukan

Ia mengungkapkan empat korban berada dalam kondisi yang kritis, sedangkan korban lainnya dirawat karena cedera kecil.

Korban tewas ditemukan di dalam gereja oleh pihak berwenang.

Braun tak membagian detail tambahan para korban.

“Pemahaman saya adalah ini semua terjadi di dalam gedung gereja,” ujarnya dilansir The New York Times.

“Kami mencoba mencari tahu layanan seperti apa yang terjadi pada saat itu,” tambahnya.

Semua korban dilaporkan adalah orang dewasa.

Departemen Sheriff mengungkapkan petugas telah menemukan senjata yang mungkin terlibat dalam penembakan tersebut.

Foto-foto terkait insiden itu yang diposting di media sosial menunjukkan kehadiran besar responden darurat di luar gereja.

Baca Juga: Walaupun Terus Berekspansi, Menlu Jerman Tegaskan NATO Tetap Anut Prinsip Defensif

Seorang pekerja di toko terdekat melaporkan melihat petugas polisi di jalanan dan juga mendengar kedatangan helikopter.

Warga setempat, Cindy Frazier, 65 tahun mengungkapkan ia mendenjgar raungan hebat dari polisi dan sirene mobil pemadam kebakaran saat mereka berpacu ke Gereja Presbiterian Jenewa.

“Saya pikir itu adalah api yang berkobar kembali,” ujarnya.

“Ini sangat memilukan. Mengapa? Mengapa komunitas kami,” tambah Frazier.



Sumber : The New York Times

BERITA LAINNYA



Close Ads x