Kompas TV bisnis kebijakan

Jepang akan Bantu Pendanaan ASEAN, Guna Hadapi Potensi Pandemi Baru

Kompas.tv - 16 Mei 2022, 05:32 WIB
jepang-akan-bantu-pendanaan-asean-guna-hadapi-potensi-pandemi-baru
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan) didampingi Sekjen Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha (kanan) berbincang dengan Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat Xavier Becerra (kedua kiri) saat pertemuan bilateral di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (14/5/2022). (Sumber: Antara )
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

BADUNG, KOMPAS.TV- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan,  Jepang berkomitmen untuk membantu pembiayaan ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED), untuk mempersiapkan diri menghadapi pandemi baru. Kondisi tersebut berpotensi kembali muncul di masa mendatang. 

"Jepang sudah mau memberikan komitmen pembiayaan untuk ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases," kata Budi dalam konferensi pers Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN ke-15, dikutip dari Antara, Senin (16/5/2022).

Pendanaan dari Jepang penting untuk negara-negara ASEAN dalam menghadapi pandemi, belajar dari kasus Covid-19. 

Ia menjelaskan, prinsip kerja ACPHEED mirip seperti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat. ACPHEED sendiri ditargetkan akan terbentuk sebelum akhir tahun ini. 

Baca Juga: Wabah Hepatitis Akut Dikabarkan Berhubungan dengan Covid-19, Kemenkes Tegaskan Tidak Ada Hubungannya

"Jadi centre ini membina kapabilitas dan kapasitas dari seluruh ASEAN untuk mempersiapkan diri kalau ada potensi pandemi baru," ujar Budi. 

"Diharapkan September ini paling telat sudah tanda tangan establishment agreement," tambahnya.

Budi menyampaikan, nantinya pembinaan kapasitas dan kapabilitas negara ASEAN dalam ACPHEED mencakup 3 hal. Yaitu surveilans atau deteksi, respons, dan manajemen risiko.

Sebelumnya, menteri kesehatan seluruh ASEAN menyetujui pembentukan ACPHEED sebagai pusat kolaborasi ASEAN menghadapi kejadian luar biasa (KLB) maupun pandemi di masa depan.

Baca Juga: Survei Indikator Sebut Mayoritas Masyarakat Setuju Pandemi Covid-19 Jadi Endemi, Ini Alasannya

Menkes mengatakan, tiga pilar ACPHEED akan disokong oleh tiga negara perwakilan ASEAN yakni Vietnam, Thailand dan Indonesia untuk bekerja sama dalam satu payung.

"Akan ada kolaborasi tiga negara, masing-masing akan membangun kantornya di negara mereka untuk tiga pilar yang ada," ucapnya. 

Selain Jepang, Budi yang kini menjabat sebagai Ketua Menteri Kesehatan Se-ASEAN juga mendorong Amerika Serikat alam pengembangan produksi vaksin, terapi dan alat diagnostik di regional ASEAN melalui peningkatan transfer teknologi serta peningkatan kapasitas penelitian dan pengembangan. 

Terutama dari negara berpenghasilan tinggi ke setiap negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca Juga: Apa yang Akan Dilakukan Dinkes Daerah & Kemenkes sebagai Antisipasi Suspek Hepatitis Akut?

 Ia juga menyambut baik dukungan Amerika Serikat dalam upaya pemulihan dari pandemi di regional ASEAN lainnya, yang telah direalisasikan dalam bentuk bantuan vaksin hingga pengembangan sistem koordinasi kedaruratan kesehatan.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada AS atas dukungan hingga 40 juta dollar AS melalui US-ASEAN Health Futures pada KTT Oktober 2021 sebagai bentuk perhatian untuk mempercepat penelitian bersama, memperkuat kapasitas sistem kesehatan, dan mengembangkan generasi tenaga kesehatan berikutnya," tuturnya. 

Pada ASEAN-US Special Summit di Washington DC 12-13 Mei 2021, kata Budi, Presiden Joe Biden berkomitmen memperkuat kemitraan dengan para Pemimpin ASEAN melalui pemberian bantuan lebih dari 116 juta dosis vaksin kepada negara-negara anggota ASEAN.

 



Sumber : Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.