Kompas TV internasional kompas dunia

Bicara di Deplu AS, Jokowi: Hentikan Perang Ukraina Sekarang Juga!

Kompas.tv - 14 Mei 2022, 09:21 WIB
bicara-di-deplu-as-jokowi-hentikan-perang-ukraina-sekarang-juga
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri working lunch dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC, Jumat (13/5/2022). Jokowi menegaskan perang Ukraina harus dihentikan sekarang juga. (Sumber: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan agar perang Rusia-Ukraina dihentikan sekarang juga. Seruan itu diucapkan Jokowi ketika berbicara di Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) di Washington, Jumat (13/5/2022).

Jokowi sendiri mengunjungi Deplu AS dalam rangka KTT Khusus ASEAN-AS yang digelar pada 12-13 Mei lalu.

Tanpa menyebut Rusia, Jokowi menyampaikan bahwa perang di Ukraina menciptakan tragedi kemanusiaan dan memperburuk ekonomi dunia.

Dampak perang juga menghantam negara-negara berkembang dan kurang berkembang melalui kenaikan harga pangan, energi, dan inflasi.

Dampak perang Rusia-Ukraina, disebut Jokowi, memperberat ekonomi dan memperlambat pencapaian Tujuang Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Saat dunia seharusnya segera pulih dari pandemi Covid-19, dunia menghadapi masalah baru, perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam," kata Jokowi dalam siaran pers Sekretariat Presiden yang diterima Kompas TV, Sabtu (14/5)

"Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang makin kokoh justru unilateralisme yang makin mengemuka.”

Baca Juga: Jokowi Ungkap Pentingnya Perkuat Kemitraan ASEAN dan AS untuk Antisipasi Pandemi Mendatang

Kata Jokowi, setiap pemerintahan punya kewajiban untuk membantu penghentian perang dengan cara menciptakan kondisi yang memungkinkan (enabling environment).

“Perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Dunia tidak memiliki pilihan lain kecuali menghentikan perang sekarang juga. Setiap negara, setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan, perdamaian dapat terwujud,” tegas Presiden.

Selain itu, Jokowi menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cukup suram bagi negara-negara berkembang Asia.

Menurut proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF), pada 2021, potensi pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang dan emerging Asia berkurang menjadi 0,5 persen pada 2022 dan 0,2 persen pada 2023 akibat perang di Ukraina dan kebijakan Covid-19 China.

Sementara itu, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi beberapa negara ASEAN mencapai 1,2 persen.

Baca Juga: Jokowi: Komitmen Negara Maju untuk Implementasi Isu Pembiayaan Iklim Sangat Rendah


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x