Kompas TV regional kesehatan

Dinkes Kota Yogyakarta Ingatkan Masyarakat agar Waspadai Hepatitis Akut Misterius

Kompas.tv - 13 Mei 2022, 20:10 WIB
dinkes-kota-yogyakarta-ingatkan-masyarakat-agar-waspadai-hepatitis-akut-misterius
Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta (Sumber: Kompas.tv/Ant/Eka AR)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Gading Persada

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menggencarkan sosialisasi untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi penularan hepatitis akut misterius.

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Dinkes Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu meminta warga segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala yang diduga sebagai hepatitis.

Endang menjelaskan, gejala awal terpapar hepatitis akut misterius yang saat ini menyerang anak-anak, hampir sama seperti gejala hepatitis jenis lain, yakni demam disertai mual, muntah, kembung, dan perubahan warna tubuh menjadi kuning jika sudah parah.

Ia menyarankan agar masyarakat yang mengalami gejala awal untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas. Apabila kondisi tubuh tidak kunjung membaik, puskesmas akan merujuk pasien ke rumah sakit.

"Jika sudah muncul warna kuning, maka segera saja ke rumah sakit. Kecepatan penanganan menjadi penting," kata Endang, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Epidemiolog Sebut Hepatitis Akut Bagian dari Long Covid

Endang juga mengingatkan masyarakat agar tidak lengah, karena gejala hepatitis akut hampir sama seperti infeksi penyakit lain yang disebabkan oleh virus. 

"Munculnya penyakit hepatitis akut misterius tidak boleh dianggap enteng. Masyarakat tetap harus waspada tetapi tidak panik," imbuhnya.

Menurut Endang, pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah penyakit hepatitis, khususnya hepatitis B, dengan memberikan imunisasi hepatitis secara gratis. Sayangnya, belum ada vaksin untuk hepatitis akut.

"Memang belum ada vaksin untuk hepatitis akut. Tetapi setidaknya dengan imunisasi hepatitis bisa menumbuhkan kekebalan tubuh terhadap virus," katanya.

Bayi yang baru lahir, bayi usia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan, akan menerima vaksin hepatitis. Setelah berusia 18 bulan, bayi juga mendapatkan vaksin hepatitis booster.

Dinkes Kota Yogyakarta juga sudah mengirimkan surat edaran kewaspadaan penularan hepatitis akut ke sekolah, baik mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini hingga jenjang SMA/SMK, terutama sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka.

"Selain dialami anak-anak, hepatitis akut juga memungkinkan dialami orang dewasa. Hanya saja, orang dewasa memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik sehingga tidak ada kasus yang dialami orang dewasa," sambung Kasi Promosi Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Yogyakarta Arumi Wulansari.

Melansir Antara, Arumi menambahkan, masyarakat perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang higienis dan sehat. Dia juga menyarankan agar masyarakat mengurangi jajan di luar.

Baca Juga: Terapkan Hidup Bersih Salah Satu Upaya Pencegahan Hepatitis Akut

Selain vaksinasi, masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan potensi penularan hepatitis akut dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta menjalankan protokol kesehatan.

Menurut Endang, kasus hepatitis yang paling sering ditemukan di Kota Yogyakarta adalah hepatitis A. Penyakit tersebut sering disebabkan oleh asupan makanan dan minuman yang tidak higienis. Di sisi lain, kasus hepatitis B lebih banyak menular melalui darah daripada melalui droplet.



Sumber : Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x