Kompas TV internasional kompas dunia

Dapat Penghargan Toleransi dari Vatikan, Raja Yordania: Yerussalem Bukan untuk Kekerasan

Kompas.tv - 12 Mei 2022, 22:22 WIB
dapat-penghargan-toleransi-dari-vatikan-raja-yordania-yerussalem-bukan-untuk-kekerasan
Ratu Rania dan Raja Yordania Abdullah II saat menerima penghargaan toleransi dari Vatikan, ia menyebut soal pidato menyentuh terkait Yerussalem (Sumber: VatikanNews.va)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Path to Peace Foundation dari Vatikan menghadiahkan penghargaan sebagai tokoh toleransi beragama kepada Raja Yordania, Abdullah II dan Ratu Rania tahun 2022.

Mereka mendapatkan penghargaan ini lantaran keduanya dianggap sebagai tokoh penting penggerak promosi kerukunan dan juga dialog antaragama.

Vatikan pun memuji pasangan ini atas usaha kerasnya selama bertahun-tahun untuk mempromosikan hubungan baik antaragama, khususnya di Timur Tengah.

Raja Abdullah dalam kesempatan tersebut membuat pidato menyentuh.

Ia mengatakan, menerima penghargaan atas nama “Yordania, pria dan wanita, orang muda dan tua, Muslim dan Kristen.

Selain itu, Raja Abdullah juga menyebut soal Yerusslem yang merupakan rumah bagi banyak agama-agama.

Kata Raja Abdullah, Yerusalem merupakan rumah bagi banyak orang, termasuk Kristen Arab yang bagian dari komunitas Kristen tertua di dunia.

Lantas, ia menyebut, perjalanan perdamaian dunia harusnya dimulai dari Yerussalem yang digambarkan sebagai kunci masa depan, dari sanalah segalanya harusnya bermula, segala perdamaian yang diinginkan manusia.

 “Yerusalem harus jadi jangkar untuk perdamaian dan koeksistensi, bukan untuk ketakutan dan kekerasan,” paparnya dikutip dari Arab News, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga: Misa Natal di Vatikan Dibatasi untuk 2.000 Orang, Paus Ingatkan Kesederhanaan Yesus

Ia pun menyebut sebuah tantangan sulit di dunia tapi harus dihadapi manusia.

Yakni, salah satunya adalah soal mengakhiri pendudukan dan ketidakadilan jika perdamaian ingin terus eksis. 

“(Tantangan paling sulit di dunia) akan dihadapi dengan mengandalkan iman kita kepada Tuhan, kemanusiaan dan keinginan kita untuk bersama-sama mengalahkan kemiskinan dan keputusasaan, serta mengakhiri pendudukan dan ketidakadilan,” paparnya.

Selain itu, ia juga menyebut soal pengungsi yang masih banyak di luar sana dan membutuhkan uluran tangan dari komunitas internasional.

“(Juga), untuk membantu pengungsi di mana pun kembali ke rumah mereka dan siap untuk membangun kembali komunitas mereka yang remuk dan tentu saja memperbarui harapan, sesuatu yang sangat dibutuhkan mereka, di mana pun tempatnya,” tukasnya.

Raja Abdullah meminta masyarakat internasional untuk bekerja menuju perdamaian yang adil dan abadi di Tanah Suci Palestina.

Ia juga menawarkan melalui solusi dua negara, serta Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan layak hidup berdampingan dengan Israel.

Duta Besar Vatikan untuk Uskup Agung PBB, Gabriele Caccia, dalam presentasi di gala tahunan ke-29 yayasan tersebut di New York menyebutkan, bagaimana kedua pasangan itu menjadi inspirasi, sekaligus menyoroti kiprah keduanya dalam membangun toleransi.

Selain itu, ia menyoroti kiprah keduanya yang berfokus pada Pendidikan, khususnya pada anak-anak muda dan solusi bagi mereka dalam proyek jangka panjang yang sedang dibangun oleh Raja dan Ratu Yordania tersebut.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x