Kompas TV internasional kompas dunia

Lebih 1.000 Warga Irak Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Badai Pasir Dahsyat Beberapa Hari Terakhir

Kompas.tv - 5 Mei 2022, 22:02 WIB
lebih-1-000-warga-irak-dilarikan-ke-rumah-sakit-akibat-badai-pasir-dahsyat-beberapa-hari-terakhir
Sebuah mobil melewati badai pasir Musim Semi di ibukota Irak, Baghdad pada 5 Mei 2022. Lebih dari 1.000 warga Irak dilarikan ke rumah sakit karena penyakit pernapasan pada Kamis (5/5/2022) akibat badai pasir, yang ketujuh melanda negara itu dalam sebulan terakhir. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

BAGHDAD, KOMPAS.TV - Lebih dari 1.000 warga Irak dilarikan ke rumah sakit karena penyakit pernapasan pada Kamis (5/5/2022),  akibat badai pasir, yang ketujuh melanda negara itu dalam sebulan terakhir, kata media pemerintah seperti dilansir Straits Times , Kamis (5/5/2022).

Sejumlah penduduk enam dari 18 provinsi Irak, termasuk Baghdad dan wilayah barat Al-Anbar, sekali lagi terbangun oleh awan debu tebal yang menyelimuti langit.

Pihak berwenang di provinsi Al-Anbar dan Kirkuk, di utara ibu kota, mendesak warga untuk tinggal di dalam rumah, kata kantor berita resmi INA seperti dikutip Straits Times.

Rumah sakit di provinsi Al-Anbar menerima lebih dari 700 pasien dengan keluhan kesulitan bernapas, kata Anas Qais, seorang pejabat kesehatan yang dikutip oleh kantor berita Irak, INA.

Provinsi Salaheddin di Irak Tengah melaporkan lebih dari 300 kasus, sementara provinsi tengah Diwaniya dan provinsi Najaf, selatan Baghdad, masing-masing mencatat sekitar 100 kasus, seperti laporan INA.

Baca Juga: Sehari Jelang Idulfitri, Sebagian Irak Dihantam Badai Pasir dan Debu Dahsyat

Satu hari menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah, Irak hari Minggu, (1/5/2022) sekali lagi disapu badai pasir dan debu yang membuat sebagian langit Irak diselimuti lapisan oranye tebal. Lebih dari 1.000 warga Irak dilarikan ke rumah sakit karena penyakit pernapasan pada Kamis (5/5/2022) akibat badai pasir, yang ketujuh melanda negara itu dalam sebulan terakhir. (Sumber: France24)

Irak sangat rentan terhadap perubahan iklim, mengalami rekor curah hujan rendah dan suhu tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Para ahli mengatakan faktor-faktor ini mengancam untuk membawa bencana sosial dan ekonomi ke negara yang luluh lantak dilanda perang itu.

Pada bulan November, Bank Dunia memperingatkan Irak dapat mengalami penurunan sumber daya air sebesar 20 persen pada tahun 2050 karena perubahan iklim.

Pada awal April, seorang pejabat pemerintah memperingatkan Irak bisa menghadapi "272 hari berdebu" setahun dalam beberapa dekade mendatang.

Kementerian lingkungan irak mengatakan fenomena cuaca dapat diatasi dengan "meningkatkan tutupan vegetasi dan menciptakan hutan yang bertindak sebagai penahan angin".



Sumber : Kompas TV/Straits Times

BERITA LAINNYA



Close Ads x