Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Pabrik Baja Azovstal di Mariupol Disebut Benteng Pertahanan Terbaik untuk Pasukan Ukraina

Kompas.tv - 18 April 2022, 06:22 WIB
pabrik-baja-azovstal-di-mariupol-disebut-benteng-pertahanan-terbaik-untuk-pasukan-ukraina
Pabrik baja Azovstal disebut sebagai pertahanan terbaik bagi pasukan Ukraina di Mariupol, yang tengah dikepung Rusia. (Sumber: AP Photo/Sergei Grits)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

MARIUPOL, KOMPAS.TV - Pabrik baja Azovstal di Mariupol menjadi tempat pertahanan bagi pasukan Ukraina, yang dikepung Rusia di kota itu.

Menurut pakar militer, Justin Crump, pabrik tersebut merupakan pertahanan terbaik bagi pasukan Ukraina.

Crump yang berasal dari Konsultan Pertahanan Sibylline menegaskan pabrik itu dapat digunakan untuk jangkap panjang dengan strategi gerilya.

Crump menegaskan pabrik itu memiliki bunker nuklir dan terowongan yang bisa digunakan untuk melakukan taktik tersebut.

Baca Juga: Rusia Kutuk Israel, Sebut Gunakan Konflik Ukraina Sebagai Pengalihan untuk Masalah Palestina

“Mereka benar-benar siap untuk pertahanan, setelah memiliki lebih dari 50 hari untuk membentengi situs dan membangun rute pelarian,” ujarnya dikutip dari BBC.

“Saya memperkirakan kecuali mereka dimusnahkan, mereka akan berada di sana untuk waktu lama. Mereka bisa melakukan hal kotor saat malam, dan kembali lagi,” ujarnya.

Ia memperkirakan saat ini masih ada sekitar 800 pasukan Ukraina yang bertahan di pabrik itu, dipimpin oleh kelompok sayap kanan, Batalion Azov, yang dilabeli Rusia sebagai neo-Nazi.

“Pasukan di sana tak ingin tertangkap. Saya pikir mereka tak akan menyerah,” ujar Crump.

Ia juga menegaskan Rusia tak ingin masuk dan membersihkannya meter demi meter di bawah tanah, karena menurutnya akan sangat mengerikan.

Crump mengungkapkan Ukraina telah berhasil memasok kembali pasukannya yang terkepung di Mariupol dalam misi malam hari yang sangat berisiko.

Rusia sendiri sebelumnya mengklaim telah menguasai Mariupol.

Baca Juga: Menlu Ukraina: Mariupol Sudah Tidak Ada, Rata dengan Tanah

Mereka bahkan memerintahkan pasukan Ukraina untuk menyerah hingga Minggu (17/4/2022) pukul 6 pagi waktu, dan untuk dievakuasi sebelum pukul 1 siang.

Namun hingga tenggat waktu itu lewat, tak menunjukkan pasukan Ukraina menyerah.

Bahkan Perdana Menteri (PM) Ukraina, Denys Shmyhal mengklaim kota pelabuhanh tersebut belum jatuh ke tangan Rusia.

Ia juga menegaskan pasukan Ukraina akan tetap mempertahankan Mariupol dari serangan Rusia dan akan berjuang hingga akhir.



Sumber : BBC

BERITA LAINNYA



Close Ads x