Penetapan Puasa Pemerintah dan Muhammadiyah Berbeda, Komisi VIII: Masyarakat Tak Harus Berpolemik

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta kepada masyarakat untuk tak berpolemik ihwal penetapan awal Ramadan. 

Diketahui, pemerintah telah menetapkan awal Ramadhan jatuh pada Minggu (3/4/ 2022). Sementara ormas Islam Muhammadiyah telah memutuskan awal puasa pada Sabtu (2/4/2022).

"Dengan adanya perbedaan ini, tentu kita tak harus berpolemik. Perbedaan itu biasa dalam penetapan awal Ramadan. Kedua-duanya memilki dasar hukum yang kuat menurut fiqh Islam dalam penentuan awal Ramadan ini," kata Ace kepada KOMPAS.TV, Jumat (1/4/2022). 

Baca Juga: Ramadan Jatuh pada 3 April, Puan Minta Umat Islam Tetap Jaga Prokes

Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, pemerintah dan Muhammadiyah tentu memiliki metode tersendiri untuk diajukan acuan dalam penetapan awal Ramadan. 

"Sidang Itsbat kementerian Agama berdasarkan atas rukyatul hilal oleh petugas yang disebar di berbagai titik daerah yang tidak melihat keberadaan hilal berada 2 derajat di bawah ufuk atau tidak."

"Ormas Islam Muhammadiyah jelas telah menetapkan 1 Ramadhan 1443 H ini pada tanggal 2 April 2022 ini. Muhammadiyah telah menetapkannya berdasarkan pada metode hisab," kata Ace. 

Ia menyebut, ini merupakan bagian dari khazanah kekayaan umat Islam dalam menentukan awal Ramadan.

Baca Juga: NU Resmi Tetapkan Awal Ramadan 1443 Hijriah Minggu 3 April 2022

"Bagi kami, perbedaan ini bagian cara kita menyikapi bagaimana melihat perbedaan secara bijaksana. Harusnya, tak perlu dipersoalkan." 

"Yang terpenting bagi kita adalah kita menjaga kesucian Ramadan dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut," kata Ace.