Abrasi, Jalan Penghubung Antardesa di Demak Rusak Parah

DEMAK, KOMPAS.TV - Kerusakan infrastruktur jalan penghubung antardesa di wilayah Pesisir Utara Sayung, Kabupaten Demak, kondisi semakin rusak. Kondisi ini membuat aktivitas perekonomian masyarakat pesisir terhambat.

Warga harus melewati jalan rusak untuk pergi ke sekolah, bekerja dan bahkan menuju akses kesehatan dengan kondisi yang sulit. Sementara itu, jalan alternatif lain penghubung Desa Bedono dan Desa Sidogemah, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, yang sebelumnya bisa digunakan justru amblas, dan sudah tidak bisa dilewati karena sudah terutup air.

Wilayah Pesisir Utara Sayung, Kabupaten Demak, hampir setiap tahunnya selalu tergenang banjir rob. Tak hanya jalan utama tetapi juga rumah-rumah warga.

"Saya tingga di Dukuh Sodong, Desa Sidogemah, itu sejak 2009 pak. Waktu itu sudah rob, tapi belum begitu besar di desanya, tapi sekarang sudah hancur pak," ujar Sugeng Widodo, warga terdampak abrasi.

Akibat selalu terendam air pasang laut, masyarakat yang kondisi ekonominya lemah semakin disulitkan dengan kondisi alam. Menurut BPBD Kabupaten Demak, tingkat kerusakan seluruh infrastruktur dan bangunan yang terjadi di wilayah Pesisir Sayung sangat parah. Maka untuk pemulihannya dibutuhkan anggaran sangat besar.

"Dampak yang dirasakan oleh masyarakat pesisir khususnya rob dan abrasi, itu tidak satu-satunya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Demak. Tapi, pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah pusat mestinya juga harus mengambil peran untuk mengatasi masalah tersebut yang sudah berjalan selama kurang lebih 10 tahun," kata Agus Nugroho, Kepala BPBD Kabupaten Demak.

"Mestinya ada langkah-langkah nyata, upaya-upaya yang tepat, yang cepat, dalam rangka menanggulangi permasalahan tersebut," katanya.

Pihak BPBD Kabupaten Demak juga menyebut, kemampuan anggaran Pemerintah Kabupaten Demak sangat terbatas. Sehingga upaya penanganannya baru sebatas tambal sulam saja, agar tingkat kerusakannya tidak tambah parah.

#rob #sayung #demak