Kompas TV nasional peristiwa

Didatangi Firli Bahuri, Gus Yahya: Dari Hati ke Hati, Bicara Korupsi dan KPK

Kompas.tv - 15 Maret 2022, 15:47 WIB
didatangi-firli-bahuri-gus-yahya-dari-hati-ke-hati-bicara-korupsi-dan-kpk
Firli Bahuri Ketua KPK sedang bersama Gus Yahya di Gedung PBNU pada Selasa 15 Maret 2022 (Sumber: PBNU)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) kedatangan Ketua KPK Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Firli Bahuri. Gus Yahya bicara soal korupsi dan kemungkinan kerjasama lembaga. 

Dalam pertemuan itu disebutkan, keduanya merupakan sahabat lama. Bahkan, Gus Yahya mengaku dalam hati-hati bicara tentang korupsi di Indonesia dan juga masa depan KPK. 

“Ini pertemuan dengan sahabat lama yang sudah saya kenal sejak beliau jadi Kapolda NTB,” kata Gus Yahya, usai bertemu Firli di Kantor PBNU jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Kunjungan Firli kali ini bukanlah kunjungan resmi melainkan lebih pada kunjungan teman yang telah lama tidak bertemu.

Dikemas santai di ruang Ketua Umum PBNU lantai dua, pertemuan dua sahabat ini berlangsung hampir dua jam.

“Dalam pertemuan ini, kami melakukan pembicaraan dari hati ke hati tentang berbagai masalah, antara dua sahabat lama, menyangkut semua isu, khususnya fenomena korupsi yang terjadi dewasa ini,” kata Gus Yahya.

Baca Juga: Usai Jumpa Dubes Ukraina, Gus Yahya Didatangi Dubes Rusia Sehari Setelahnya, Ada Apa?

Pelatihan Anti Korupsi di PBNU 

Meski pertemuan santai, namun Gus Yahya secara resmi menyatakan keinginan PBNU bekerja sama dengan KPK untuk memberikan pelatihan anti  korupsi kepada jajaran PBNU hingga tingkat PCNU atau tingkat kabupaten/kota.

“NU membutuhkan KPK karena ada banyak agenda kerja sama dengan pemerintahan yang eksekusinya dilakukan cabang. Sehingga mereka (cabang) harus tahu parameter yang benar supaya pelaksanaan program dilaksanakan dengan bersih,” kata Gus Yahya.

Dalam kesempatan ini, Gus Yahya juga menawarkan kerja sama antara PBNU dan KPK tentang kampanye anti-korupsi yang lebih luas dan membangun kesepahaman NU dan KPK.

“Karena NU berkepentingan seluruh ekosistem NU betul-betul bersih dari korupsi. Semuanya, lembaga, banom atau entitas apa pun yang terkait dengan NU harus bersih dari korupsi. Sehingga NU bisa berperan membangun budaya anti-korupsi,” kata Gus Yahya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x