Kompas TV nasional sosok

Sam Ratulangi, Doktor Matematika Pahlawan Nasional dari Minahasa

Kompas.tv - 14 Maret 2022, 12:19 WIB
sam-ratulangi-doktor-matematika-pahlawan-nasional-dari-minahasa
Sam Ratulangi peraih gelar doktor dalam bidang matematika pada tahun 1919 di University of Zurich, Swiss. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Purwanto

SOLO, KOMPAS.TV — Sam Ratulangi merupakan sosok ahli matematika asal Indonesia yang pernah meraih gelar doktor dalam bidang matematika pada tahun 1919 di University of Zurich, Swiss.

Sam Ratulangi memiliki nama lengkap Dr. G.S.S.J. (Gerungan Saul Samuel Jacob) Ratulangi. Ia lahir pada 5 November 1890 di Tondano, Minahasa.

Sebelum mendalami matematika di Swiss, Sam Ratulangi lebih dulu mengawali pendidikannya di sekolah dasar Belanda atau Europeesche Lagere School (ELS) dan melanjutkannya di Hoofden School (setingkat SMP) di Tondano.

Pendidikan Sam Ratulangi

Pada 1904, Sam berangkat ke Jawa untuk menempuh pendidikan Dokter Hindia Belanda (STOVIA) di Batavia jalur beasiswa.

Namun, begitu sampai di Batavia, Sam justru berubah pikiran. Ia belajar di sekolah menengah teknik Koningen Wilhelmina School.

Setelah lulus pada 1908, ia mulai bekerja di konstruksi rel kereta api di daerah Priangan Selatan, Jawa Barat.

Selama bekerja di sana, Sam telah banyak menerima perlakuan tidak adil dalam hal upah dan penginapan karyawan dibandingkan dengan karyawan Indo.

Pada tahun 1912, Sam kemudian pergi ke Amsterdam untuk melanjutkan studi selama dua tahun.

Namun, Sam tidak menyelesaikan pendidikannya akibat tidak diizinkan untuk mengikuti ujian karena tidak memiliki sertifikat tingkat SMA.

Baca Juga: Profil Butet Manurung, Peraih Nobel Asia yang Wakili Indonesia jadi Barbie di Hari Perempuan Sedunia

Selama di Amsterdam, Sam sering bertemu dengan Sostro Kartono, kakak dari RA Kartini dan tiga pendiri Indische Partij. Mereka adalah Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Soewardi Suryaningrat.

Sejak itu, Sam aktif dalam organisasi Perhimpunan Indonesia (Indische Vereeniging). Organisasi yang didirikan untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia.

Berkat keaktifannya di organisasi itu, pada 1914 Sam terpilih menjadi ketua Perhimpunan Indonesia.

Semasa kepemimpinannya, ia aktif menulis artikel-artikel, salah satunya bertajuk Sarekat Islam yang diterbitkan di Onze Kolonien (1913).

Ia menuliskan tentang pertumbuhan koperasi pedagang lokal Sarekat Islam dan juga memuji gerakan Budi Utomo.

Kemudian, pada 1919 Sam Ratulangi kembali ke Indonesia tepatnya ke Yogyakarta.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x