Kompas TV regional peristiwa

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas dan Guguran, BPPTKG: Warga Dilarang Datangi Lokasi!

Kompas.tv - 11 Maret 2022, 09:59 WIB
gunung-merapi-keluarkan-awan-panas-dan-guguran-bpptkg-warga-dilarang-datangi-lokasi
Kolase Foto. Sejumlah warga yang ramai-ramai datangi lokasi terdampak erupsi Gunung Merapi dengan menyentuh serta menginjak material awan panas guguran, pada Kamis (10/3/2022). (Sumber: Twitter @SukimanMerapi)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Gading Persada

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV — Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melarang warga datangi lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Merapi.

Imbauan ini dikeluarkan BPPTKG usai beredarnya video sejumlah warga yang ramai-ramai datangi lokasi terdampak erupsi Gunung Merapi dengan menyentuh serta menginjak material awan panas guguran, pada Kamis (10/3/2022).

"Tidak untuk ditiru. Masyarakat dilarang mendekati material awan panas guguran karena kondisi masih panas dan membahayakan," tulis BPPTKG dalam akun Twitter resminya, dikutip Jumat (11/3/2022).

Selain itu, pihaknya menjelaskan soal potensi bahaya yang masih akan terjadi di lokasi tersebut. Pasalnya awan panas susulan masih dimungkinkan akan turun sehingga lokasi tersebut masih berbahaya untuk dikunjungi.

Diketahui, lokasi yang dikunjungi warga yang beredar di media sosial berada di sekitar Kaliadem.

"Selain itu daerah tersebut masih rawan terjadi awan panas susulan. Mohon tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya yang telah ditentukan," jelas BPPTKG lagi.

Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Segini Perkiraan Volume Muntahan Materialnya

Sementara itu, BPPTKG melaporkan kondisi Gunung Merapi saat ini terpantau cukup cerah. Periode pukul 18.00-22.00 WIB pada Kamis (10/3) aktivitas masih didominasi oleh gempa-gempa guguran. Sesekali lava pijar bahkan masih turun dan terpantau ke arah tenggara dan barat daya.

Awan panas guguran sendiri terpantau terakhir turun pada pukul 19.25 WIB, semalam.

"Awan panas guguran #Merapi tanggal 10 Maret 2022 pukul 19.25 WIB tercatat seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 299 detik. Estimasi jarak luncur 2.500 m ke afah tenggara (Kali Gendol). Cuaca mendung dan hujan, visual kabut," papar BPPTKG.

Diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran sejauh lima kilometer ke arah tenggara, Kamis (10/3) kemarin. Luncuran awan panas ini terjauh sejak Gunung Merapi memasuki fase erupsi efusif.

Menurut Kepala BPPTKG Hanik Humaida, aktivitas vulkanik Merapi selama ini ada di barat daya, sementara yang di bagian tengah masih terus tumbuh.

“Posisi berada di tengah stabil, jadi guguran ada di dalam kawah itu, namun pada saat terjadi suplai terus-menerus, maka magma yang ada di permukaan ada pembekuan,” ujarnya dalam jumpa pers virtual, Kamis (10/3).

Saat ini rekomendasi BPPTKG masih belum berubah, jarak aman masih sesuai rekomendasi yakni lima kilometer dari puncak dan masyarakat masih belum perlu mengungsi. Kendati demikian, aktivitas Gunung Merapi masih terus dipantau.

Sepert diketahui, Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG telah menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga sejak 5 November 2020.

Kemudian, pada 4 Januari 2021 Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran.

Baca Juga: Ini Pemicu Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 5 Kilometer ke Arah Tenggara



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x