Kompas TV nasional peristiwa

Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 5 Kilometer, Terjauh sejak Fase Erupsi Efusif

Kompas.tv - 10 Maret 2022, 12:46 WIB
gunung-merapi-luncurkan-awan-panas-guguran-5-kilometer-terjauh-sejak-fase-erupsi-efusif
Dalam foto arsip ini terlihat Gunung Merapi yang sedang meluncurkan lava pijar. Gambar diambil dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (15/8/2021). (Sumber: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Desy Afrianti

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Gunung Merapi erupsi dan kembali meluncurkan awan panas terjauh pada Kamis (10/3/2022) dini hari. Jarak luncuran awan panas guguran mencapai lima kilometer ke arah tenggara atau Sungai Gendol.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat rentetan awan panas guguran Merapi terjadi sejak 9 Maret 2022 pukul 23.18 WIB dan hingga 10 Maret pukul 06.00 WIB tercatat 16 kali awan panas guguran. Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu di beberapa tempat terutama di sisi barat laut Gunung Merapi sejauh maksimal 13 kilometer.

Dalam satu minggu terakhir aktivitas erupsi Merapi memang fluktuatif, tetapi tidak ada peningkatan signifikan. BPPTKG Yogyakarta mendata guguran rata-rata 140 kali per hari dominan ke barat daya, seismitas internal terdiri dari gempa dangkal (VT) satu kali per hari dan MP 5 kali per hari, deformasi EDM atau pemendekan terjadi di sisi barat laut 0,4 sentimeter per hari.

Baca Juga: Dampak Erupsi Gunung Merapi tadi Malam, Kabupaten Magelang Diselimuti Hujan Abu

“Awan panas guguran sejauh lima kilometer ini terjauh sejak fase Merapi erupsi efusif pada 4 Januari 2021,” ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, dalam jumpa pers virtual, Kamis (10/3/2022).

Ia menyebutkan terakhir kali luncuran awan panas guguran terjauh terjadi pada 25 Juni 2021, yakni tiga kiloemter ke arah Sungai Gendol atau tenggara.

Berdasarkan analisis data drone 20 Februari 2022 volume kubah lava tengah 3,2 juta meter kubik dan kubah lava barat daya 1,6 juta meter kubik. Perbandingan terhadap periode sebelumnya menunjukkan kubah lava masih aktif.

Menurut Hanik, luncuran awan panas guguran yang terjadi pada 9 dan 10 Maret 2022 diperkirakan memiliki volume 1 juta meter kubik.

Baca Juga: Pasca Erupsi Gunung Merapi, Warga dari Pengungsian Pilih Kembali ke Rumah

“Namun, perkembangannnya masih kami pantau terus dan pastikan, untuk sementara juga belum ada perubahan rekomendasi terkait potensi bahaya Gunung Merapi pasca erupsi semalam,” ucapnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.