Kompas TV regional peristiwa

5 Kali Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Malam Tadi, 2 Desa di Magelang Diguyur Hujan Abu

Kompas.tv - 10 Maret 2022, 06:43 WIB
5-kali-gunung-merapi-muntahkan-awan-panas-malam-tadi-2-desa-di-magelang-diguyur-hujan-abu
Ilustrasi Gunung Merapi saat memuntahkan guguran awan panas di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Fadhilah

MAGELANG, KOMPAS.TV - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali meningkat sejak Rabu (9/2/2022) malam hingga Kamis (10/2/2022) dini hari.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, semalam Gunung Merapi telah lima kali mengeluarkan awan panas.

Guguran awan panas yang pertama muncul pada Rabu malam pukul 23.18 WIB, kemudian berlanjut sampai tiga kali dengan rentang waktu sebelas, sembilan, dan enam menit.

Terakhir, Kamis dini hari Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas pukul 00.22 WIB.

Baca Juga: Hasil Pengamatan BPPTKG, Gunung Merapi Mengalami 128 Kali Gempa Guguran

Berdasarkan catatan di seismogram, guguran awan panas Gunung Merpai yang terlama kali ini memiliki durasi sepanjang 570 detik.

Sedangkan guguran awan panas terjauhnya berhasil mencapai jarak luncur mencapai lima kilometer ke arah tenggara.

Akibatnya, Desa Tlogolele dan Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pun mengalami hujan abu pada malam tadi.

Namun, BPPTKG memastikan bahwa aktivitas Gunung Merapi sudah mulai melandai sejak pukul 01.30 WIB, Kamis dini hari.

Baca Juga: Berstatus Waspada, Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.200 Meter

Meskipun, status Gunung Merapi saat ini masih berada di Level III atau Siaga, yang sudah ditetapkan sejak 5 November 2020.

Sehingga, wilayah di sektor selatan-barat sejauh lima kilometer dari puncak Gunung Merapi ke arah Sungai Boyong masih harus waspada dengan potensi bahaya guguran lava dan awan panas.

Hal serupa juga berpotensi terjadi di wilayah yang berjarak sejauh tujuh kilometer dari puncak ke arah Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng.

Sementara itu, potensi bahaya di sektor tenggara berada di daerah dengan radius tiga kilometer dari puncak ke arah Sungai Woro dan lima kilometer ke arah Sungai Gendol.

BPPTKG mengingatkan, jika Gunung Merapi melakukan letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x