Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Perundingan Masih Buntu, Ini 4 Tuntutan Rusia yang Terlalu Berat bagi Ukraina

Kompas.tv - 9 Maret 2022, 04:35 WIB
perundingan-masih-buntu-ini-4-tuntutan-rusia-yang-terlalu-berat-bagi-ukraina
Ilustrasi. Seorang relawan mengibarkan bendera Ukraina saat menyambut gelombang pengungsi di Medyka, Polandia, Senin (7/3/2022). Rusia mengumumkan empat tuntutan kepada Ukraina sebagai syarat penghentian perang. (Sumber: Visar Kryeziu/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

MOSKOW, KOMPAS.TV - Perundingan ketiga Rusia-Ukraina yang digelar pada Senin (7/3/2022) masih belum menghasilkan kesepakatan permanen untuk mengakhiri konflik. Walaupun mencapai kesepakatan soal koridor evakuasi dan bantuan, kedua pihak secara prinsipil belum menyetujui jalan tengah.

Rusia sendiri diketahui telah mengumumkan sejumlah tuntutan yang akan menghentikan perang jika disepakati Ukraina. Namun, poin-poin tuntutan ini terlalu berat bagi Kiev.

Sebagaiman diwartakan The Telegraph, pada Senin (7/3) sebelum perundingan, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan empat poin yang harus disetujui Ukraina.

Empat tuntutan tersebut yakni menghentikan aksi militer, mengubah konstitusi untuk menyegel status netral (tidak bergabung dengan blok atau aliansi militer tertentu seperti NATO), mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia, serta mengakui republik pemberontak di Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka.

Apabila tuntutan tersebut dipenuhi, Peskov menjamin Kremlin akan menghentikan invasi “segera.”

Baca Juga: Zelensky Tegaskan Ukraina Siap Dialog, tetapi Tak Akan Menyerah

“Mereka harus membuat amandemen konsitusi yang mana Ukraina tidak akan bergabung dengan blok mana pun,” kata Peskov dikutip Telegraph.

“Ukraina adalah negara merdeka dan akan hidup sesuai kehendak mereka, tetapi dalam kondisi netralitas,” lanjutnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menanggapi tuntutan Rusia tersebut dengan menyatakan bahwa menyetujuinya sama saja menyerah.

“Pertama-tama, saya siap untuk dialog, tetapi kami tidak siap untuk menyerah,” kata Zelensky kepada ABC News sebagaimana dikutip Interfax, Selasa (8/3).

Zelensky mengindikasikan bahwa pihaknya menolak syarat Rusia yang mengharuskan pihaknya mengubah konstitusi Ukraina. Sang presiden menyebut negaranya tidak mau “memohon-mohon” kepada Rusia.

Akan tetapi, tentang pengakuan Krimea serta Donetsk dan Luhansk, Zelensky mengaku pihaknya bisa mengompromikan beberapa hal.

“Saya bicara tentang jaminan keamanan. Saya pikir kita bisa bicara dan berkompromi atas sejumlah hal tentang teritori yang sementara ini diduduki (Krimea) dan republik yang tidak diakui (Donetsk dan Luhansk), yang mana tidak diakui siapa pun kecuali Federasi Rusia,” kata Zelensky.

Perbedaan mendasar antara Rusia-Ukraina akan kembali dibahas dalam perundingan putaran keempat. Perwakilan Rusia telah mengindikasikan bahwa perundingan akan berlanjut, tetapi waktunya belum bisa dipastikan.

Baca Juga: Ukraina Sudah Siapkan Rencana apabila Presiden Zelenskyy Tewas Terbunuh oleh Rusia


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.