Kompas TV nasional politik

Ketua PBNU Angkat Bicara Soal Penundaan Pemilu 2024: Saya Rasa Masuk Akal

Kompas.tv - 28 Februari 2022, 05:25 WIB
ketua-pbnu-angkat-bicara-soal-penundaan-pemilu-2024-saya-rasa-masuk-akal
Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Gus Yahya menanggapi usulan penundaan pemilu sebagai hal yang masuk akal. (Sumber: NU Online)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

PASAMAN BARAT, KOMPAS.TV - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf angkat bicara mengenai polemik usulan penundaan pemilihan umum atau Pemilu 2024.

Menurut dia, perlu dilakukan adanya dialog secara bersama-sama untuk membahas mengenai usulan penundaan Pemilu 2024 tersebut. 

Mengingat, pria yang akrab disapa Gus Yahya itu mengatakan, ada beragam persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

"Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal, mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," kata Gus Yahya di Pondok Pesantren Darussalam Pinagar, Pasaman Barat, Sumatera Barat, dikutip dari Antara, Minggu (27/2/2022).

Baca Juga: Penundaan Pemilu Disebut Cara Populer Rezim Otoritarian Perpanjang Jabatan

Gus Yahya menuturkan, usulan penundaan Pemilu 2024 ini dapat didudukkan bersama oleh seluruh pihak untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa ini.

"Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini," ujar dia.

Dia menyebut, banyak cobaan yang datang bertubi-tubi dan musibah yang harus dihadapi, namun hal itu tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga dirasakan di seluruh dunia.

Di Indonesia, musibah yang terjadi yaitu mulai dari pandemi Covid-19, banjir beberapa waktu lalu, serta gempa bumi pada saat ini.

“Memang keadaan yang sulit bukan hanya Indonesia, namun dunia. Kunci menghadapinya harus luwes dan ulet, supaya bisa mengatasi beban yang ada," kata dia.

Apalagi, lanjut Gus Yahya, saat ini pemerintah daerah juga terus menyesuaikan diri dengan APBD karena persoalan bencana tidak terjuklak dengan baik dan harus disesuaikan.

Baca Juga: Wacana Pemilu Ditunda Dinilai Berbahaya, Mengapa? - ROSI



Sumber : Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x