Kompas TV nasional update corona

Puncak Kematian Covid-19 Diprediksi 15 hingga 20 Hari Setelah Puncak Kasus

Kompas.tv - 22 Februari 2022, 10:42 WIB
puncak-kematian-covid-19-diprediksi-15-hingga-20-hari-setelah-puncak-kasus
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memrediksi puncak kasus kematian Covid-19 akan terjadi 15 hingga 20 hari setelah puncak lonjakan kasus. (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV – Puncak kasus kematian Covid-19 diprediksi akan terjadi 15 hingga 20 hari setelah puncak lonjakan kasus.

Prediksi itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers terkait hasil rapat terbatas (ratas) PPKM, Senin (21/2/2022).

Menurut Budi, prediksi itu dipelajari dari kondisi negara-negara lain yang sudah melewati gelombang kasus Covid-19 akibat virus Corona varian Omicron.

"Jadi waktu di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta sudah mulai menurun, Bali juga sudah mulai menurun tapi puncak kematiannya baru akan terjadi dua minggu sesudahnya," kata Budi.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Meningkat, Satgas Kembali Razia Prokes di Banjarmasin

Budi menambahkan, berdasarkan pantauan, sebagian besar pasien yang meninggal dunia belum divaksinasi dosis lengkap, baru mendapatkan vaksin dosis satu, memiliki komorbid, dan lansia.

Oleh sebab itu, Budi meminta masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi Covid-19.

"Vaksinnya juga harus lengkap minimal dua kali, kalau ada teman-teman kita yang lansia didorong agar bisa cepat divaksin," katanya.

Budi juga menyebut, pihaknya bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dengan melakukan koneksi data, untuk mendeteksi lebih cepat pasien Covid-19 yang memiliki komorbid.

"Sehingga kalau kasus Covid-19-nya ringan, tapi bisa segera langsung masuk karpet merah di rumah sakit kita," ucap dia.

Sementara, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan,  Indonesia akan melakukan transisi dari pandemi ke endemi secara bertahap.

Transisi secara bertahap itu akan didasarkan pada data mengenai kesehatan, ekonomi dan sosial budaya serta menerapkan prinsip kehati-hatian.

“Kita akan melakukan transisi secara beratahap, bertingkat, berlanjut berbasiskan data,  indikator Kesehatan, ekonomi dan sosial budaya , serta terus menerapkan prinsip kehati-hatian,” ujar Luhut Binsar Panjaitan dalam konfrensi pers mengenai hasil Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (21/2/2022), seperti diberitakan Kompas TV.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Tinggi, Kota Malang PPKM Level 4

Luhut menceritakan, di banyak negara sudah mulai transisi dari pandemi ke endemi. Dia mencontohkan negara yang sudah memberlakukan pelonggaran terkait dengan transisi ke endemi antara lain Inggris, Denmark, Singapura.

“Namun kita tidak perlu ikut-ikutan latah. Kita akan melakukan transisi secara bertahap,” ujarnya.



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x