Kompas TV internasional kompas dunia

Pendeta AS Salah Forma Baptis selama 16 Tahun, Ribuan Pembaptisan Terancam Harus Diulang

Kompas.tv - 19 Februari 2022, 07:00 WIB
pendeta-as-salah-forma-baptis-selama-16-tahun-ribuan-pembaptisan-terancam-harus-diulang
Ilustrasi. Gereja Katolik St. Gregory di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Seorang pendeta yang mengabdi di Arizona, Romo Andres Arango, dilaporkan keliru mengucapkan forma sakramen baptis selama bertugas, sehingga ribuan pembaptisan terancam tidak sah. (Sumber: Ross D. Franklin/Associated Press)

PHOENIX, KOMPAS.TV - Seorang pendeta di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat (AS) ternyata membuat kesalahan minor ketika melakukan pembaptisan selama 16 tahun mengabdi di situ. Romo Andres Arango salah mengucapkan satu kata dalam forma sakramen pembaptisan.

Kesalahan minor tersebut berpotensi membuat pembaptisan yang dilakukannya tidak sah. Ribuan umat Katolik di Phoenix pun kini bingung apakah pembaptisannya akan dianggap tidak sah.

Belum ada data pasti berapa pembaptisan yang pernah dilakukan Romo Andres Arango. Namun, otoritas Katolik menduga jumlahnya ribuan dan kini tidak sah akibat kesalahan forma.

Sebagaimana diwartakan Associated Press, Kamis (17/2/2022), umat yang pernah dibaptis Romo Andres Arango kemungkinan harus melalui pembaptisan ulang.

Kesalahan forma Arango hanyalah satu kata. Ia mengucapkan, “Kami membaptis engkau dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. (We baptize you in the name of the Father, and of the Son, and of the Holy Spirit).”

Menurut ketetapan Vatikan pada 2020, hanya ada satu forma yang diakui, yakni “Aku membaptis engkau dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. (I baptize you in the name of the Father, and of the Son, and of the Holy Spirit).”

Menurut Vatikan, perbedaan satu kata itu krusial secara teologis. Pasalnya, “Aku” dalam forma baptis itu merujuk pada Yesus Kristus melalui pendeta, sedangkan “kami” merujuk pada kongregasi yang menggelar sakramen pembaptisan.

Baca Juga: Pembaptisan Berujung Tragedi di Rumania, Bayi Berusia Enam Pekan Tewas saat Dibaptis

Vatikan merilis ketetapan perihal forma pembaptisan tersebut karena sejumlah pendeta yang tidak disebutkan identitasnya menggunakan forma “kami” untuk membuat sakramen lebih “komunal” dan melibatkan orang tua, orang tua baptis, dan komunitas gereja.

Romo Arango sendiri telah meminta maaf atas pembaptisan tidak sah olehnya. Saat ini, Keuskupan Phoenix sedang mengumpulkan daftar orang-orang yang dibaptis Arango guna memulai proses pembaptisan ulang.

“Menyedihkan bagi saya setelah mengetahui bahwa saya telah melakukan baptisme tidak sah selama masa jabatan saya sebagai pendeta dengan secara reguler menggunakan forma yang tidak tepat. Saya sangat menyesali kesalahan saya dan bagaimana ini memengaruhi banyak sekali orang di paroki Anda dan di mana pun,” tulis Arango dalam sebuah catatan di situsweb Keuskupan Phoenix.

Dukungan untuk Romo Arango



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.