Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Siap-Siap, Bulan Maret Harga Tahu Tempe Diprediksi Bakal Naik, Ini Sebabnya

Kompas.tv - 13 Februari 2022, 06:16 WIB
siap-siap-bulan-maret-harga-tahu-tempe-diprediksi-bakal-naik-ini-sebabnya
Foto ilustrasi industri rumahan pembuatan tahu. Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan memperkirakan harga tempe dan tahu akan mengalami kenaikan bulan mendatang. (Sumber: Kompas.tv/Ant/Kompas TV)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah minyak goreng mengalami lonjakan harga, giliran tahu dan tempe dalam negeri juga diprediksi akan mengalami kenaikan pada Maret mendatang.

Kenaikan harga tempe dan tahu tersebut dipicu oleh melonjaknya harga kedelai internasional sebagai bahan baku dari tempe dan tahu.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/1/2022).

"Kondisi kedelai di dunia saat ini terjadi gangguan suplai," ujat Oke Nurwan, dilansir dari Antara.

Salah satu penyebabnya, kata Oke, yakni Brasil yang mengalami penurunan produksi kedelai.

"(Brasil) awalnya diprediksi mampu memproduksi 140 juta ton pada Januari, menurun menjadi 125 juta ton. Penurunan produksi ini berdampak pada kenaikan harga kedelai dunia," tutur Oke.

Baca Juga: Cuaca Hari Ini, BMKG: Sejumlah Wilayah di DKI Jakarta Diguyur Hujan, Waspada Petir dan Angin Kencang

Inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 7 persen, menurut Oke juga berdampak pada kenaikan harga daripada input produk kedelai.

Selain itu, petani kedelai di Amerika Serikat juga menaikkan harga lantaran ada pengurangan tenaga kerja, kenaikan biaya sewa lahan, serta ketidakpastian cuaca di negara produsen kedelai tersebut.

"Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per bushel atau angkanya sekitar Rp11.240 per kilogram (kg) kalau ditingkat importir dalam negeri," kata Oke.

Oke memperkirakan harganya akan terus mengalami kenaikan hingga Mei 2022 yang bisa mencapai 15,79 dolar AS per bushel. 

Selanjutnya, akan terjadi penurunan pada Juli 2022 ke angka 15,74 dolar AS per bushel di tingkat importir.

Harga kedelai dunia yang naik itu akan berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe di dalam negeri.

"Dan hal ini akan mempengaruhi ujungnya adalah harga produk turunan dari kedelai, yang utama disini adalah harga tempe dan tahu," ujar Oke.

Berdasarkan data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), harga kedelai saat ini adalah Rp10.800-Rp11.000 per kg. 

Sementara stok kedelai di importir saat ini sekitar 140.000 ton pada Februari dan akan masuk lagi 160.000 ton.



Sumber : Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x