Kompas TV nasional politik

SBY: Kekuasaan Mesti Ada yang Mengawasi

Kompas.tv - 31 Januari 2022, 19:10 WIB
sby-kekuasaan-mesti-ada-yang-mengawasi
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berbicara dalam acara diskusi buku biografi Dipo Alam yang berjudul 'Dalam Pusaran Adab Dipimpin dan Memimpin' di Jakarta, Senin (31/1/2022). (Sumber: Dokumen Humas DPP Partai Demokrat. )
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS TV - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut, setiap kekuasaan di sebuah negara mesti ada yang mengawasi atau mengecek.

"Check and balances antara negara dengan rakyat, pemimpin dengan yang dipimpin, itu indah sekali dalam rangka to ensure (untuk memastikan) bahwa tidak ada itu, power should not be unchecked (kekuasaan tidak boleh tanpa pengawasan, red), mesti ada pengecekannya," kata SBY saat menghadiri diskusi buku biografi Dipo Alam yang berjudul Dalam Pusaran Adab Dipimpin dan Memimpin di Jakarta, Senin (31/1/2022).

Menurut dia, setiap Kepala Negara itu tidak akan menjalani sebuah pemerintahan dengan mudah. Sebab, keindahan itu harus didapatkan dengan sebuah pengorbanan.

Baca Juga: Kembali Melukis, SBY Pamerkan 3 Karya Terbarunya Usai Pulih dari Kanker Prostat

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengingatkan, kekuasaan juga harus diraih dengan cara-cara yang sesuai konstitusi yang berlaku di Indonesia.

"Tentu kekuasaan yang diraih sesuai dengan tatanan konstitusi yang kita miliki melalui free and fair election (pemilu yang bebas dan adil) dan betul-betul mendapat strong mandate (mandat yang kuat) dari the people (rakyat). Pemimpin seperti itu sah, legitimate, dan legal," ujar SBY.

Selain itu, lanjutnya, sistem demokrasi di Indonesia juga harus terus ditingkatkan.

Baca Juga: Megawati Pernah Ancam Pecat Kader yang Berani Interupsi SBY di Sidang Tahuna 

Ia menyebut, sebagai negara yang menjalani sistem demokrasi sejak 2004, sudah sepantasnya terus belajar agar iklim demokrasi di Indonesia semakin baik.

"Kita sebagusnya tidak pernah lelah untuk belajar dan belajar dan insyaAllah masa depan kita, demokrasi kita, akan makin baik sehingga prinsip 'dari, oleh, dan untuk rakyat' dapat dipenuhi," katanya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x