Kompas TV internasional kompas dunia

Disapu Gelombang Udara Dingin, 50 ton Ikan Budidaya Mati di Yunani

Kompas.tv - 28 Januari 2022, 02:05 WIB
disapu-gelombang-udara-dingin-50-ton-ikan-budidaya-mati-di-yunani
Ratusan ribu ikan budidaya mati karena kedinginan di sebuah laguna di barat laut Yunani setelah gelombang udara dingin yang hebat, saat suhu di air turun hingga nol derajat celsius. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

RICHO LAGOON, YUNANI, KOMPAS.TV - Ratusan ribu ikan budidaya mati karena kedinginan di sebuah laguna di barat laut Yunani setelah badai salju hebat melumpuhkan negara itu pekan ini.

Ikan budidaya yang mati itu dari jenis seabream dan white seabream, mulai muncul di permukaan Richo Lagoon di Danau Drepano Selasa pagi (25/1/2022) setelah suhu di air turun hingga nol derajat Celcius.

"Kehancurannya sangat besar, diperkirakan ada sekitar 50 ton ikan mati," kata Ioannis Ouzounoglou, yang bekerja di peternakan ikan milik negara, setelah mengumpulkan beberapa di perahu dayungnya, seperti dilansir Straits Times, Kamis (27/1/2022).

"Dalam beberapa tahun terakhir saya telah merekam dan mengukur suhu di daerah itu, saya tidak pernah menyangka bahwa kita akan memiliki suhu serendah itu di minus."

Negara-negara di seluruh kawasan telah dilanda cuaca dingin yang langka, termasuk di Athena, yang diselimuti salju.

Tambak ikan di laguna mencegah mereka berenang ke perairan danau atau laut yang lebih dalam untuk bertahan hidup, kata ilmuwan Konstantinos Perdikaris dari Departemen Perikanan.

"Mereka meninggal karena sengatan panas," kata dr Perdikaris yang mengunjungi laguna itu, Selasa.

Spesies seabream, tidak seperti ikan lain, sensitif terhadap suhu rendah dan tidak dapat bertahan hidup di bawah 4 derajat C, kata Dr Perdikaris.

Baca Juga: Yunani Terapkan Denda bagi Manula yang Belum Divaksin Covid-19

Ratusan ribu ikan budidaya mati karena kedinginan di sebuah laguna di barat laut Yunani setelah gelombang udara dingin yang hebat, saat suhu di air turun hingga nol derajat celsius. (Sumber: Reuters)

Bream adalah suatu istilah umum bagi sejumlah spesies ikan air tawar dan ikan laut dari beragam genus yang meliputi: Abramis, Acanthopagrus, Argyrops, Blicca, Chilotilapia, Etelis, Lepomis, Gymnocranius, Lethrinus, Nemipterus, Pharyngochromis Rhabdosargus atau Scolopsis.

Meskipun spesies dari semua genus ini disebut "bream", istilah tersebut tidak mengimplikasikan suatu tingkatan keterkaitan antar spesies-spesies ini. 

Ikan yang dinamakan "bream" cenderung mengacu pada spesies-spesies bertubuh dalam dan sempit. Nama tersebut merupakan turunan dari kata dalam bahasa Inggris Pertengahan, breme, dari bahasa Prancis Kuno.

Istilah bream laut (sea bream) kadang-kadang digunakan pada ikan dari keluarga Sparidae dan Bramidae (ikan bawal).

Ikan-ikan tersebut berada di kedalaman yang dangkal di mana dingin lebih cepat menembus air. "Pada kedalaman yang dangkal, reaksi udara lebih intens," katanya.

Suhu biasanya di laguna sepanjang tahun ini sekitar 7-8 derajat C. Video drone menunjukkan ribuan ikan mati mengambang di permukaan laguna dan di tepi pantai.

"Setiap tahun kami membebaskan mereka ke danau, tetapi tahun ini sayangnya kami tidak memiliki kesempatan untuk membebaskan mereka tepat waktu, karena embun beku (datang dengan cepat)," kata Mr Ouzounoglou.

Tambak ikan di laguna tersebut berisi lebih dari 600.000 ikan dari berbagai spesies, sementara spesies lain tidak dirugikan akibat gelombang udara dingin itu.

 



Sumber : Straits Times

BERITA LAINNYA



Close Ads x