Kompas TV internasional kompas dunia

Staf WHO Wilayah Pasifik Barat Keluhkan Direkturnya Lakukan Rasisme, Intimidasi, dan Kasar

Kompas.tv - 27 Januari 2022, 16:18 WIB
staf-who-wilayah-pasifik-barat-keluhkan-direkturnya-lakukan-rasisme-intimidasi-dan-kasar
Staf kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  wilayah Pasifik Barat yang masih aktif dan sudah tidak aktif di WHO menuduh direktur WHO wilayah Pasifik Barat Dr. Takeshi Kasai berperilaku rasis, tidak etis, dan kasar yang telah merusak upaya badan kesehatan PBB itu untuk mengekang pandemi virus corona, seperti dilansir Associated Press, Kamis, (27/1/2022). (Sumber: AP Photo/Bullit Marquez)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

MANILA, KOMPAS.TV - Staf kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) wilayah Pasifik Barat yang masih aktif dan sudah tidak aktif,  menuduh direktur WHO wilayah Pasifik Barat berperilaku rasis, tidak etis, dan kasar yang telah merusak upaya badan kesehatan PBB itu untuk mengekang pandemi virus corona, seperti dilansir Associated Press (AP), Kamis, (27/1/2022).

Tuduhan tersebut dituangkan dalam pengaduan internal Oktober lalu dan email minggu lalu oleh staf tak dikenal kepada pimpinan senior dewan eksekutif WHO.

Dokumen tersebut diperoleh AP, dimana dua dari penulis menyatakan, pengaduan tersebut ditulis lebih dari 30 pejabat yang masih aktif dan mantan pejabat WHO yang sudah tidak aktif.

Keluhan internal dan email menggambarkan “atmosfer beracun” dengan “budaya intimidasi sistemik dan ejekan di depan publik” di markas besar WHO Pasifik Barat di Manila, yang dipimpin oleh Dr. Takeshi Kasai, direktur wilayah pelayanan yang luas, mencakup China dan Jepang.

Associated Press juga telah memperoleh rekaman pertemuan di mana Kasai terdengar membuat komentar menghina dan merendahkan staf berdasarkan kebangsaan.

Sebelas mantan staf dan staf aktif WHO yang bekerja untuk Kasai mengatakan kepada AP, Kasai sering menggunakan bahasa rasis.

Keluhan dan pesan tersebut juga menuduh Kasai membagikan secara tidak pantas informasi vaksin yang berpotensi sensitif dengan negara asalnya, Jepang.

Dalam email ke AP, Kasai membantah tuduhan rasisme dan perilaku tidak etis.

"Saya banyak bertanya pada diri sendiri, dan staf kami," katanya. “Ini terutama terjadi selama respons Covid-19. Tapi itu seharusnya tidak membuat orang merasa tidak dihargai.”

Kasai mengatakan dia berkomitmen untuk membuat perubahan yang akan memastikan “lingkungan kerja yang positif.”

Namun, pesan internal WHO yang dilihat oleh AP menunjukkan dalam pertemuan pekan lalu, Kasai memerintahkan semua direktur seniornya untuk "menolak" tuduhan dalam email dan "mendukung sepenuhnya" dia.

Baca Juga: Amerika Serikat Tolak Usulan yang akan Memperkuat WHO

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Staf kantor Organisasi Kesehatan Dunia WHO wilayah Pasifik Barat yang masih aktif dan sudah tidak aktif di WHO menuduh direktur WHO wilayah Pasifik Barat Dr. Takeshi Kasai berperilaku rasis, tidak etis, dan kasar yang telah merusak upaya badan kesehatan PBB itu untuk mengekang pandemi virus corona, seperti dilansir Associated Press, Kamis, (27/1/2022). (Sumber: Straits Times)

Keluhan internal yang diajukan ke WHO menuduh Kasai pernah secara agresif menanyai seorang staf Filipina selama rapat yang membahas virus corona, dengan mengatakan: "Berapa banyak orang di Pasifik yang telah Anda bunuh sejauh ini dan berapa banyak lagi yang ingin Anda bunuh lebih lanjut?" Dalam surat pengaduan itu diceritakan, Kasai kemudian bertanya “apakah dia tidak mampu memberikan presentasi yang baik karena dia orang Filipina.”

Beberapa pejabat WHO yang hadir ketika pernyataan dibuat mengkonfirmasi kepada AP bahwa direktur regional telah membuat banyak komentar rasis dalam pertemuan.

Email itu juga mengatakan Kasai menyalahkan peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara Pasifik, dengan alasan “kurangnya kapasitas mereka karena budaya, ras, dan tingkat sosial ekonomi yang lebih rendah.”

Tiga staf WHO mengatakan kepada AP Kasai mengatakan dalam banyak diskusi WHO bahwa tanggapan virus corona terhambat oleh “kurangnya orang yang cukup berpendidikan di Pasifik.”

Kasai menolak tuduhan bahwa dia pernah menggunakan bahasa rasis.

“Memang benar bahwa saya keras terhadap staf, tetapi saya menolak saran bahwa saya telah menargetkan staf dari kebangsaan tertentu,” katanya.

Klaim tersebut menambah serangkaian protes internal dari personel WHO tentang pengelolaan pandemi oleh badan tersebut, termasuk secara pribadi mengeluhkan penundaan pembagian informasi oleh China sambil secara terbuka memuji pemerintah.

"Kami meminta intervensi mendesak Anda untuk mengatasi masalah serius kami ... yang berdampak negatif pada kinerja WHO," tulis para staf.



Sumber : Kompas TV/Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x