Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus
MANILA, KOMPAS.TV - Staf kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) wilayah Pasifik Barat yang masih aktif dan sudah tidak aktif, menuduh direktur WHO wilayah Pasifik Barat berperilaku rasis, tidak etis, dan kasar yang telah merusak upaya badan kesehatan PBB itu untuk mengekang pandemi virus corona, seperti dilansir Associated Press (AP), Kamis, (27/1/2022).
Tuduhan tersebut dituangkan dalam pengaduan internal Oktober lalu dan email minggu lalu oleh staf tak dikenal kepada pimpinan senior dewan eksekutif WHO.
Dokumen tersebut diperoleh AP, dimana dua dari penulis menyatakan, pengaduan tersebut ditulis lebih dari 30 pejabat yang masih aktif dan mantan pejabat WHO yang sudah tidak aktif.
Keluhan internal dan email menggambarkan “atmosfer beracun” dengan “budaya intimidasi sistemik dan ejekan di depan publik” di markas besar WHO Pasifik Barat di Manila, yang dipimpin oleh Dr. Takeshi Kasai, direktur wilayah pelayanan yang luas, mencakup China dan Jepang.
Associated Press juga telah memperoleh rekaman pertemuan di mana Kasai terdengar membuat komentar menghina dan merendahkan staf berdasarkan kebangsaan.
Sebelas mantan staf dan staf aktif WHO yang bekerja untuk Kasai mengatakan kepada AP, Kasai sering menggunakan bahasa rasis.
Keluhan dan pesan tersebut juga menuduh Kasai membagikan secara tidak pantas informasi vaksin yang berpotensi sensitif dengan negara asalnya, Jepang.
Dalam email ke AP, Kasai membantah tuduhan rasisme dan perilaku tidak etis.
"Saya banyak bertanya pada diri sendiri, dan staf kami," katanya. “Ini terutama terjadi selama respons Covid-19. Tapi itu seharusnya tidak membuat orang merasa tidak dihargai.”
Kasai mengatakan dia berkomitmen untuk membuat perubahan yang akan memastikan “lingkungan kerja yang positif.”
Sumber : Kompas TV/Associated Press