Kompas TV internasional kompas dunia

Menganggap Ancaman Omicron Surut, Inggris Cabut Beberapa Aturan COVID-19

Kompas.tv - 27 Januari 2022, 11:45 WIB
menganggap-ancaman-omicron-surut-inggris-cabut-beberapa-aturan-covid-19
Suasana kota London pada Senin, 24 Januari 2022. Pemerintah Inggris mencabut beberapa aturan pengetatan pandemi, salah satunya adalah dicabutnya aturan wajib memakai masker pada Kamis, 27 Januari 2022. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Purwanto

LONDON, KOMPAS.TV - Sebagian besar pembatasan virus corona dicabut pemerintah Inggris pada Kamis (27/1/2022). Salah satu aturan yang dicabut adalah kewajiban memakai masker. Pemerintah Inggris mengatakan peluncuran vaksin booster di Inggris berhasil mengurangi penyakit serius dan rawat inap akibat COVID-19.

Mulai hari ini, masker tidak lagi diwajibkan untuk dipakai di Inggris. Pekan lalu, pemerintah Inggris juga mencabut rekomendasi bekerja dari rumah dan panduan memakai masker di kelas.

Langkah-langkah yang disebut termasuk dalam "Rencana B" yang diperkenalkan pada awal Desember untuk menghentikan penyebaran cepat varian omicron. 

Baca Juga: Wali Kota Inggris Tentang Pencabutan Kewajiban Pakai Masker yang Diumumkan PM Boris Johnson

Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan peluncuran vaksin pemerintah, pengujian dan pengembangan pengobatan antivirus yang digabungkan, akan membuat Inggris memiliki ”pertahanan terkuat di Eropa”.  Dengan kebijakan baru ini, mereka dengan hati-akan akan kembali ke normalitas.

“Saat kita belajar untuk hidup dengan COVID, kita perlu melihat dengan jelas bahwa virus ini tidak akan hilang,” ujar Javid seperti dikutip dari The Associated Press

Sementara infeksi terus turun, pejabat kesehatan mengatakan bahwa omicron tetap lazim ditemukan di seluruh negeri, terutama di kalangan anak-anak dan orang tua.

Para pejabat mengatakan bahwa hampir 84% orang berusia di atas 12 tahun di Inggris telah mendapatkan dosis vaksin kedua mereka, dan dari mereka yang memenuhi syarat, sebanyak 81% telah menerima suntikan booster.

Baca Juga: Pria Terkaya di Inggris Sempat Tertarik Beli Manchester United, Siapa Dia?

Penerimaan pasien di rumah sakit dan jumlah orang di unit perawatan intensif telah stabil atau turun. Kasus harian pun telah turun dari puncaknya, yaitu lebih dari 200.000 kasus dalam sehari, yang terjadi sekitar Tahun Baru. Kini kasus di Inggris menjadi di bawah 100.000 dalam beberapa hari terakhir.

Ketika pemerintah mencabut tindakan hukum, beberapa toko dan operator transportasi umum mengatakan mereka akan terus meminta warga untuk mengenakan masker. Walikota London Sadiq Khan mengatakan masker masih akan diperlukan di bus dan kereta bawah tanah ibu kota.

Baca Juga: Politikus Inggris Mengaku Dipecat Kementerian karena Beragama Islam, Johnson Perintahkan Investigasi

Persyaratan hukum bagi mereka yang terinfeksi untuk mengisolasi diri selama lima hari penuh tetap ada, tetapi Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan tindakan itu juga akan segera berakhir. Aturan itu akan diganti dengan saran dan panduan bagi mereka yang terinfeksi untuk lebih berhati-hati.

Pejabat kesehatan mengatakan mereka merencanakan strategi pascapandemi jangka panjang yang memperlakukan COVID-19 seperti flu.

Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, yang membuat aturan kesehatan masyarakatnya sendiri, juga telah melonggarkan pembatasan virus mereka.
 



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x