Kompas TV nasional hukum

Ketua KPK Balas Demokrat: Tidak Ada Perkara Korupsi yang Disembunyikan

Kompas.tv - 26 Januari 2022, 17:10 WIB
ketua-kpk-balas-demokrat-tidak-ada-perkara-korupsi-yang-disembunyikan
Ketua KPK Firli Bahuri (Sumber: YouTube KPK)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengaku tidak ada penanganan rasuah yang ditangani oleh KPK disembunyikan dan tidak ditindaklanjuti kasusnya. 

Hal ini menanggapi adanya pernyataan dari anggota Komisi III Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman ihwal adanya kasus korupsi yang ditutupi oleh KPK.

Baca Juga: Demokrat ke KPK: Jangan Ada Kasus Korupsi yang Disembunyikan!

"Saya kira tidak ada perkara yang disembunyikan karena semuanya transparan dan seluruh perakra itu terdaftar di dalam sistem KPK yang dikenal dengan Sinergi." 

"Semua orang bisa lihat siapa yang lapor penangananya bagaiman, dan sampai di tahap apa perkara-perkara yang ada di KPK. Jadi tidak ada yang disembunyikan," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/1/2022). 

Sebelumnya, Benny K Harman meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuka kasus yang sedang ditangani secara terang benderang. Dirinya meminta perkara yang belum selesai untuk dituntaskan bukan malah disembunyikan. 

"Kemudian tentu pertanyaan tahun lalu apakah ada kasus-kasus yang belum diselesaikan, di sini saya lihat, ada kasus ini tapi kan ada kasusnya, jangan disembunyikan, ada juga yang disembunnyikan kasus itu, dibuka saja,” kata Benny dalam rapat kerja bersama KPK di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/1/2022). 

Baca Juga: KPK Akan Pelototi Pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu menyatakan, dirinya pun tetap mengapresiasi kinerja KPK di bawah komando Firli Bahuri. Sebab, dirinya sempat mengira KPK sekarang itu akan mati suri tak akan lagi ada penindakan seperti periode lalu.

"Saya harus menyampaikan sebagai pembukaan permohonan maaf saya atas sikap saya yang semula sangat pesimis terhadap KPK periode saat ini terutama setelah revisi UU KPK, adanya kisruh TWK dan sebagainya. Saya dulu menduga inilah titik matinya KPK, ternyata saya salah menduga. Atas kesalahan itu saya minta maaf,” ujarnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x