Kompas TV nasional agama

PP Muhammadiyah Sebut Islamophobia Terjadi karena Ekstremisme di Banyak Negara

Kompas.tv - 26 Januari 2022, 16:45 WIB
pp-muhammadiyah-sebut-islamophobia-terjadi-karena-ekstremisme-di-banyak-negara
Gerakan anti Islamophobia di Prancis. PP Muhammadiyah juga menyebut hal ini terkait efek ekstremisme yang terjadi di banyak negara (Sumber: AP Photo)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Syafiq A. Mughni, menyebut Islamophobia terjadi karena ekstremisme berbasis kekerasan yang terus saja terjadi di banyak negara.

Ia lantas menjelaskan, dalam Islam, konsep wasathiyah (moderat) adalah konsep penting untuk mencegah Islamopbhia dan ekstremisme.

Hal itu disampaikan dalam dialog international Builiding International Cooperation to Reinforce Commitment and Practices of Islam Rahmatan Lil Alamin yang digelar INFID Kerjasama Muhammadiyah dan PBNU di Jakarta, Rabu (26/1/2022).

Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan Nabi Muhammmad saja mencontohkan konsep lemah lembuat yang harusnya ditiru.

“Nabi Muhammad SAW bersabda Allah memerintahkan kita untuk berbuat baik dalam berbagai situasi. Bahkan saat kita menyembelih hewan, kita harus melakukannya dengan penuh kasih sayang. Ini peran yang penting dari Nabi Muhammad,” ujarnya dalam dialog itu sebagaimana diikuti KOMPAS TV lewat daring.

Ia menegaskan, umat Islam saat ini perlu belajar lemah lembut dari Nabi.  

Ia lantas menambahkan, di dunia barat kebesaran Islam dikerdilkan sedikit demi sedikit akibat ekstremisme hingga terjadi Islamophobia.

Sehingga, kata dia, umat Islam perlu menemukan praktik baik terkait Islam sebagai bentuk syiar Wasathiyah Islam. 

“Situasi saat ini, meningkatnya kekerasan berbasis ekstremisme yang menutupi konsep islam rahmatan lil alamin,” ujarnya.  

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Jelaskan Islamophobia dan Diskriminasi Muslim di Banyak Negara

Konsep Wasathiyah, Cara Melawan Islamophobia dan Ekstremisme  

Ia pun menjelaskan, saat ini tidak ada cara lain selain manyiarkan konsep wasatiyah yang berarti anti ekstremisme dan adanya keseimbangan dalam kehidupan kita.

“Tidak cukup bahwa rahmatan lil alamin ini bukan hanya untuk Muslim tapi dunia karena islamophobia yang muncul dari orang-orang yang tidak tahu, yang punya agenda politik sehinggai melakukan tindakan ekstremis,” kata dia

Ia juga memparkan, Islamophobia juga bisa terjadi karena media yang kerap menyuarakan hal-hal yang tidak benar terkait dengan pesan Islam hingga bikin salah paham.  

“Jadi untuk membetulkan kembali pesan asli tentang islam yang penuh keindahan melalui media juga,” katanya,

Ia juga menjelaskan, konsep Rahmatan lil alamin sebagai mediator konflik, juga pembangun perdamaian dari konflik.

Baca Juga: Din Syamsuddin Dibilang Radikal, Mahfud MD: Beliau Penggagas Islam Wasathiyah atau Islam Moderat

“Kita perlu menemukan solusi, keadilan dan perdamaian di dunia. Ini tantangan bagi kita untuk membawa Islam yang wasatiah."

Jadi, kata dia, Umat Islam perlu melakukan kolaborasi dengan orang-orang di seluruh dunia. Hal itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi semua orang di dunia.

“Jadi perlu membentuk jejaring Islam yang mempromosikan Islam yang wasathiyah dan terlibat dalam berbagai diskusi isu yang jadi kekhawatiran umat muslim dan umat di dunia ini."



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x