Kompas TV nasional peristiwa

Pernah Meletus seperti di Tonga, PVMBG Pasang Alat Seismik di 2 Gunung Bawah Laut Ini

Kompas.tv - 26 Januari 2022, 13:26 WIB
pernah-meletus-seperti-di-tonga-pvmbg-pasang-alat-seismik-di-2-gunung-bawah-laut-ini

Ilustrasi erupsi gunung api bawah laut di Tonga meletus. PVMBG pasang alat Seismik untuk memantau gunung api bawah laut yang berada di Indonesia. (Sumber: NOAA via BBC)

Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengungkapkan dari enam gunung api bawah laut yang berada di Indonesia, baru satu gunung di antaranya yang terpantau.

Dia menuturkan Gunung Hobal (Ile Werung) yang terletak di wilayah Kabupaten Flores bagian timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang baru dipasang alat seismik.

"Ile werung Hobal kami sudah memasang alat-alat pemantauan seismik di sekitar gunung api tersebut," kata Andiani saat paparan dan pencapaian PVMBG 2021/2022, Rabu (26/1/2022). 

Dia mengatakan pihaknya juga akan memasang alat seimik untuk gunung api bawah laut lainnya seperti Banua Wuhu yang berlokasi di sebelah barat daya Pulau Mangehetang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

"Di Banua akan kami pasang alat seismiknya pada tahun ini," ungkapnya. 

Andiani menjelaskan pemantauan gunung api bawah laut lebih difokuskan pada Gunung Hobal dan Gunung Banua Wuhu, karena keduanya memiliki sejarah erupsi yang menyebabkan tsunami di masa lalu.

Sebagai informasi, tercatat pada 1970-an Gunung Hobal mengalami erupsi yang menyebabkan tsunami di wilayah sekitarnya.

Baca Juga: PVMBG Pelototi Dua Gunung Api Bawah Laut Indonesia: Pernah Meletus seperti di Tonga

Sementara Gunung Banua Wuhu pernah mengalami erupsi yang menyebabkan tsunami pada 1889.

Sedangkan empat gunung bawah laut lainnya seperti Yersey, Emperor of China, Nieuwerkerk, dan Sangir berada di laut dalam sehingga dampak erupsi yang mungkin ditimbulkan relatif kecil.

"Kebetulan empat gunung api ini berada di laut dalam atau kawahnya ada di kedudukan lebih dari 500 meter di bawah laut," ujarnya.

"Sehingga kemungkinan kecil terjadi untuk tsunami jika gunung api tersebut erupsi," Imbuh Andiani.

Selain itu, dia juga menyebut empat gunung api bawah laut tersebut dalam sejarah kejadian tsunami tidak tercatat. 

"Empat gunung api lainnya meskipun berada di bawah laut namun catatan sejarah kejadian tsunami tidak tercatat," tegasnya.  

Baca Juga: PVMBG Catat 26 Gempa Merusak Terjadi di Indonesia Sepanjang 2021, Tertinggi Selama 20 Tahun



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x