Kompas TV bisnis kebijakan

Pak Menteri, kok Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Masih Mahal?

Kompas.tv - 26 Januari 2022, 13:05 WIB
pak-menteri-kok-harga-minyak-goreng-di-pasar-tradisional-masih-mahal
Ilustrasi warga membeli minyak goreng satu harga Rp14.000/liter. (Sumber: Kompas.tv/Ant/YUSUF NUGROHO)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sudah 1 minggu berlalu sejak penerapan kebijakan minyak goreng satu harga di ritel modern, pada Rabu (19/1/2022) lalu. Namun sampai saat ini, harga minyak goreng di pasar tradisional belum juga turun.

Padahal, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berjanji penerapan kebijakan serupa di pasar tradisional, paling lambat satu pekan setelah ritel modern.

"Pemberlakuan kebijakan satu harga untuk minyak goreng yakni sebesar Rp14.000,00 per liter akan di mulai pada hari Rabu tanggal 19 Januari 2022 pukul 00.00 WIB di seluruh Indonesia. Namun, khusus untuk pasar tradisional diberikan waktu penyesuaian selambat-lambatnya 1 minggu dari tanggal pemberlakuan,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Sudah Murah tapi Stok Habis Terus, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Sedangkan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan minyak goreng murah yang disubsidi pemerintah akan tersedia di pasar tradisional dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat saya pastikan minyak goreng Rp.14.000/liter tersedia di seluruh toko, warung, dan pasar tradisional hingga pelosok Indonesia," ucap Lutfi, Kamis (20/1).

Dari pantauan Kompas TV, sejumlah pasar tradisional di kawasan Kramat Jati, Cibubur, Bambu Apus yang masuk wilayah Jakarta Timur belum menjual minyak goreng murah Rp14.000 per liter. Begitu juga pasar di Cikarang, Depok, dan Cileungsi, Jawa Barat.

Masyarakat pun mengeluhkan kebijakan minyak goreng subsidi dari pemerintah. Meski pembelian di ritel modern dibatasi, namun pasokannya tidak banyak sehingga selalu habis.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Di Pasar Tradisional Malang Masih Mahal

"Sekarang nyari minyak goreng tambah susah. Di Alfamart atau Indomaret udah pada kosong, di warung juga susah nyarinya. Sekalinya ada harganya mahal," kata Khadijah, seorang pedagang nasi uduk ketika diwawancara Kompas TV, Rabu (26/1/2022).

Setiap harinya, Khadijah memerlukan 2 liter minyak goreng untuk berjualan di rumahnya, di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur. Ia mengatakan di pasar tradisional dekat rumahnya, harga minyak goreng masih mahal.

Ia pun terpaksa menaikkan harga nasi uduknya Rp1.000, menjadi Rp6.000 per bungkus.

"Tadi beli (minyak goreng) Rp38.000 2 liter di pasar. Ya daripada enggak ada," ujarnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x