Kompas TV nasional politik

Politikus PKS: TNI Harus Mampu Atasi Serangan Siber

Kompas.tv - 25 Januari 2022, 16:57 WIB
politikus-pks-tni-harus-mampu-atasi-serangan-siber
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta skema pemenuhan kekuatan pokok minimum atau minimum essential force (MEF) TNI harus mampu mengantisipasi potensi terjadinya perang siber. (Sumber: DOK. Oji/Man (dpr.go.id))
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta skema pemenuhan kekuatan pokok minimum atau minimum essential force (MEF) TNI harus mampu mengantisipasi potensi terjadinya perang siber.

Menurutnya, di era digital seperti saat ini, semua alat mudah dikoneksikan sehingga tidak ada kendala dalam pengoperasiannya. Karenanya, peralatan pertahanan TNI bisa digunakan dengan teknologi digital.

Baca Juga: BSSN Gelar Kolaborasi Tangkal Serangan Siber - Pop News

"MEF TNI AD, TNI AL, dan TNI AU peralatan yang dibeli adalah 'alat perang tradisional', padahal ke depan melibatkan siber, perang siber, maupun hybrid," kata Sukamta di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/1/2022).

Politikus PKS itu menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) Pertahanan Negara, teknologi siber sudah menjadi tema. 

Ia mengimbau TNI sudah menyiapkan peralatan terkait dengan perang siber. Bahkan, dirinya mengusulkan dibentuknya angkatan siber di TNI guna merespons ancaman serangan siber terhadap pertahanan dan keamanan nasional. 

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Sebut Serangan Siber Bisa Picu Perang di Dunia Nyata

“Saya sejak tahun 2014 nengusulkan bukan hanya peralatan, melainkan TNI sudah saatnya punya angkatan siber, bukan hanya sekadar unit siber di darat, unit siber di laut, atau di udara. Tapi memang cyber army karena menurut saya perang digital ini harus dihadapi oleh tentara," ujarnya. 

Ia menilai, perang siber harus dihadapi para prajurit TNI sehingga perlu dibentuk matra tersendiri untuk menghadapi ancaman siber di masa mendatang.

Selain itu, angkatan siber TNI akan lebih loyal ketimbang jika dibentuk pasukan siber dari kalangan sipil. Loyalitas angkatan siber nantinya bisa seperti prajurit-prajurit Kopassus atau pasukan elite lainnya, katanya.

Baca Juga: Waspadai Era Digitalisasi, Boediono: Serangan Siber Rawan Terhadap Kedaulatan Negara

Tanpa loyalitas, sambung Sukamta, mereka akan mudah dibeli dan ini akan membahayakan negara. 

"Sehingga perlu sekali dipikirkan siber ini menjadi satu matra tersendiri dan maksimumnya. Tapi setidak-tidaknya kami berharap TNI punya kesiapan serius," kata Sukamta.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x