Kompas TV regional peristiwa

Warga Kampung Miliarder Tuban Kini Menyesal Jual Tanah ke Pertamina

Kompas.tv - 25 Januari 2022, 10:42 WIB
warga-kampung-miliarder-tuban-kini-menyesal-jual-tanah-ke-pertamina
Warga bernama Musanam mengaku menyesal menjual tanahnya di sekitar kilang minyak Tuban, Jawa Timur. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

TUBAN, KOMPAS.TV - Hampir 1 tahun berlalu sejak warga desa Wadung di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendadak menjadi miliarder karena menjual tanahnya ke Pertamina. Tanah mereka kini sudah menjadi bagian dari kilang minyak Tuban milik Pertamina Rosneft.

Namun, ratusan warga kampung miliarder itu mengaku menyesal menjual tanahnya ke BUMN migas itu. Mereka bahkan berunjuk rasa di kantor PT Pertamina Grass Root Revenery (GRR) Tuban, Senin (24/1/2022).

Mengutip dari Kompas.com, Selasa (25/1/2022), seorang warga bernama Musanam (60) menuntut Pertamina menepati janji untuk memberinya pekerjaan. Lantaran setelah tak punya lahan bertani, ia harus menjual ternak sapinya untuk bertahan hidup.

"Dulu punya enam ekor sapi mas, sudah tak jual tiga untuk hidup sehari-hari dan kini tersisa tiga ekor saja," kata Musanam.

Warga lain yang ikut berunjuk rasa adalah Mugi (59). Ia kini tak punya pekerjaan setelah lahan pertaniannya seluas 2,4 hektare dijual ke PT Pertamina. Uang sebesar Rp2,5 miliar yang didapat dari hasil jual tanah, sudah dipakai untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian ditabung.

Baca Juga: 15 Mobil Baru Miliarder Tuban Kecelakaan, Dealer: Sudah Selesai Perbaikan Gratis

"Ya nyesel, dulu lahan saya ditanami jagung dan cabai setiap kali panen bisa menghasilkan Rp40 juta, tapi sejak tak jual saya tidak ada penghasilan," ujar Mugi.

Mugi mengaku, sebenarnya ia tidak ingin menjual lahannya kepada Pertamina. Namun ia terus dibujuk agar mau menjual, bahkan saat sedang bekerja di kebunnya.

"Setiap saya di kebun, saya didatangi dan dirayu-rayu mas, mau diberikan pekerjaan anak-anak saya pokoknya dijanjikan enak-enak, tapi sekarang mana enggak ada," ucapnya.

Mugi, Musanam, dan ratusan pengunjuk rasa lainnya meminta Pertamina memprioritaskan warga lokal sebagai pekerja. Seperti yang dulu dijanjikan perusahaan.

Menurut koordinator warga, Suwarno, Pertamina kinimensyaratkan pekerja dari warga lokal harus di bawah usia 50 tahun. Padahal dulu tidak dijelaskan ada syarat seperti itu.

Baca Juga: Ini Proyek yang Bikin Satu Desa di Tuban Kaya Mendadak

Suwarno mengatakan Pertamina justru mengambil tenaga kerja dari luar Ring 1 Kilang Tuban, dengan usia diatas persyaratan tersebut.



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x