Kompas TV nasional peristiwa

Kasus Omicron di NTB Tidak akan Ubah Jadwal MotoGP Mandalika

Kompas.tv - 24 Januari 2022, 16:27 WIB
kasus-omicron-di-ntb-tidak-akan-ubah-jadwal-motogp-mandalika
 Lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit saat matahari terbenam di KEK Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB (Sumber: Antara)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS. TV – Adanya temuan kasus Covid 19 varian omicron di Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak akan mengubah skenario kegiatan MotoGP yang akan digelar pada 20 Maret 2022 mendatang.

Pelaksanaan MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok Tengah tersebut akan tetap sesuai rencana.

Hal ini dinyatakan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Barat Irjen Pol Djoko Poerwanto Senin (24/1/2022).

"MotoGP tetap akan berlangsung sesuai jadwal sebab sejauh ini tidak ada skenario perubahan," katanya seperti dikutip Antara.

Irjen  Djoko menyampaikan hal itu menanggapi adanya temuan dua kasus positif COVID-19 varian Omicron di NTB dan keduanya terindikasi tertular transmisi lokal.

Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut MotoGP 2022 Harus Tetap Berlangsung di Mandalika


Dia mengatakan, temuan dua kasus positif varian Omicron tersebut menjadi cambuk bersama terutama agar Satgas COVID-19 dan masyarakat tetap waspada serta tidak panik.

Intinya, masyarakat harus tetap tenang dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19, melalui gerakan 5M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi) serta melakukan vaksinasi COVID-19.

"Kami dari kepolisian ada kegiatan pengetatan prokes dan itu akan kita laksanakan. Intinya waspada," katanya lagi.

Baca Juga: Inilah Kesiapan Mandalika untuk Gelaran MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika!


Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri menambahkan, dua kasus positif COVID-19 varian Omicron berdasarkan hasil laporan yang diterima per 20 Januari 2022, merupakan satu warga dari Kabupaten Sumbawa dan satu dari Kota Mataram.

Keduanya merupakan pasien lanjut usia yang memiliki komorbid. Bedanya pasien di Sumbawa merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan sudah divaksin dan sudah sembuh begitu juga 28 orang hasil pelacakan kontak.


"Sementara pasien di Kota Mataram terkonfirmasi meninggal. Pasien ini komorbid dan belum divaksin. Keduanya terindikasi tertular transmisi lokal," katanya.

Terkait dengan itu, pihaknya mendorong agar masyarakat melakukan vaksinasi COVID-19 sebagai upaya peningkatan daya tahan tubuh dan yang sudah dua kali vaksin segera melakukan vaksin penguat atau "booster".

Baca Juga: Tak Perlu Karantina, Pembalap dan Kru MotoGP di Mandalika Hanya Jalani Travel Bubble



Menurutnya, varian Omicron sudah ditemui lebih pada 100 negara, termasuk kasus pertama di Jakarta. Hal itu dipicu karena mobilitas penduduk sangat tinggi.

"Karenanya Omicron ini harus disikapi dengan tetap meningkatkan kewaspadaan menerapkan prokes, serta melakukan vaksinasi sebab pandemi belum berakhir," katanya.

Pasalnya, tambah Fikri, jika melihat kasus-kasus COVID-19 yang ada, pasien yang belum divaksin memiliki risiko terkena dengan kondisi kesehatan lebih buruk dibandingkan dengan yang sudah vaksin.

"Masyarakat yang sudah divaksin akan memiliki daya tahan tubuh berbeda dengan yang belum vaksin," katanya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x