Kompas TV nasional peristiwa

Ridwan Kamil: Sejarah NU Jangan Dihilangkan pada Narasi Pendidikan Normal

Kompas.tv - 22 Januari 2022, 09:35 WIB
ridwan-kamil-sejarah-nu-jangan-dihilangkan-pada-narasi-pendidikan-normal
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia juga berkata, dalam sejarah peranan NU sangat besar, maka tidak boleh jika dihilangkan dalam catatan sejarah pendidikan nasional (Sumber: KompasTV)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengatakan sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) harus ditulis dalam sejarah.

Ia juga mengatakan, hal itu penting agar sejarah perjuangan NU harus betul-betul diketahui oleh generasi muda.

Kata Ridwan Kamil, alasan tidak boleh meniadakan sejarah NU adalah, karena NU adalah 'obor' bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu diungkapkan Ridwan seusai berziarah ke Makam Keluarga Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari di Ponpes Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (21/1/2022).

"Catatan sejarah NU jangan dihilangkan pada narasi pendidikan formal. Kekuatan NU yang harus menjadi 'obor' dalam menjaga NKRI ini," kata Ridwan Kamil sebagaimana dikutip KOMPAS.TV dari Antara.

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil atau RK, dalam ziarah ke makam itu juga takjub, sekaligus mendukung kegiatan ziarah sebagai bentuk penguatan program ekonomi.

Baca Juga: PAN dan PKB Sudah Buka Pintu Buat Ridwan Kamil Maju Pilpres 2024

Ia bahkan menyebut, kegiatan ziarah ini sebagai bentuk ekonomi religius.

“Saya juga sekaligus mendukung program UMKM, ini ada inspirasi di Jatim, tingginya ekonomi ziarah, ekonomi religius ini ada PKL ada apanya kita kaji supaya tertib,” tandasnya.

Selain ziarah, Ridwan Kamil juga bersilaturahmi dengan pengurus Ponpes Tebuireng dan disambung oleh Himpunan Santri Pasundan (HISPA) yang merupakan tempat berhimpun santri dari Jabar di Ponpes Tebuireng.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh Nahdatul Ulama dan dirinya juga bagian dari keluarga organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.

Baca Juga: Ridwan Kamil Respons Permintaan Maaf Arteria Dahlan: Pejabat Publik Harus Hati-hati Jaga Lisan

 



Sumber : Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x